Minggu, 07 Mei 2017

1423305193

LAPORAN PENELITIAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM  FORMAL DAN NON FORMAL DI PPPI MIFTAHUSSALAM BANYUMAS
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: IAIN.jpg
Laporan ini disusun dan untuk memenuhi tugas terstruktur
 mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Rahman afandi, S. Ag., M.S.I.
Oleh:
FITRI NURHASANAH
NIM. 1423305193

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
 PURWOKERTO
2017

 


A.    PENDAHULUAN
      Pendidikan islam merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya. Dengan demikian pendidikan islam berupaya untuk mengembangkan kemampuan individu. Hal tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Al-Qur’an bahwasannya kedudukan manusia yaitu sebagai khalifah Allah di bumi (Al-Baqarah: 30). Dengan demikian pada hakikatnya pendidikan islam berperan untuk membina manusia secara utuh dan seimbang, baik dari segi rohani dan jasmani. Tujuan pandidikan islam itu sendiri yaitu “memanusiakan manusia”, tujuan tersebut kembali di tunjukan kepada pernyataan surat Al-Baqarah ayat 30 diatas.
Selain dari diatas, pendidikan islam juga bertujuan mengantarkan manusia menuju derajat “ulul albab”  yakni manusia yang berzikir dan berfikir, serta menjadikan manusia sebagai manusia yang produktif, dan senantiasa mengualitaskan dirinya dalam mengerjakan dan mengamalkan amalan shaleh.[1] Sedangkan pendapat dari Marimba menyatakan bahwa pendidikan islam sebagai bimbingan baik secara jasmani dan rohani berdasarkan huum-hukum islam, menuju terbentuknya kepribadian umat islam sesuai ukuran islam. Pendidikan islam merupakan sistem pendidikan yang sengaja didirikan dan diselenggarakan dengan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai islam, sebagaimana tertuang dalam visi, misi dalam pendidikan islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk membentuk peserta didik agar memiliki keseimbangan jasmani dan rohani, serta memiliki iman, ilmu, dan amal sesuai ajaran islam.[2]
Oleh sebab itu, pendidikan islam tidak kalah pentingnya dengan pendidikan pada umumnya. Pendidikan islam juga sama dengan pendidikan nasional. Keduanya sama-sama menginginkan terbentuknya masyarakat yang memiliki profesionalitas, produktifitas, serta memiliki iman, sehingga akan tercipta kehidupan yang ideal.

B.     PEMBAHASAN
1.    PEMBAGIAN JENIS PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan islampun memiliki Tujuan, tujuan pendidikan islam merupakan suatu pandangan mengenai nilai-nilai yang ingin diwujudkan ke dalam pribadi siswa/peserta didik. Dari segi pembagiannya, pendidikan di bagi menjadi 2, yaitu pendidikan islam secara formal dan pendidikan secara non formal. Dalam hal ini akan membahas mengenai apa saja problematika yang dialami oleh lembaga pendidikan islam formal dan nonformal.
Adapun kedudukan dan sumber dari  pendidikan islam formal yaitu, menyebutkan bahwasannya Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD), dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)atau bentuk yang sederajat lainnya. Sedangkan lembaga pendidikan islam non formal yaitusatuan pendidikan yang terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyaraat serta pendidikan sejenis.
Selain itu, fokus pendidikan islam yaitu berorientasi pada:
a.       peningkatan iman dan takwa bagi siswa/peserta didik,
b.      peningkatan akhlak mulia
c.       peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
d.      keragaman potensi daerah dan lingkungan
e.       tuntutan dunia kerja
f.       dinamika perkembangan sosial.[3]
Dalam hal ini pendidikan islam dikenal pula sebagai pendidikan di pondok pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang sudah berdiri sejak masuknya islam di Indonesia. Dimana didalamnya di ajarkan mengenai ilmu-ilmu agama yang diajarkan dengan berbagai cara, dalam bentuk wetonan, sorogan, hafalan, maupun musyawarah. Sedangkan Soegarda Poerbakawatja berpendapat bahwa pesantren berasal dari kata santri yaitu seseorang yang belajar agama islam, dengan demikan pesantren merupakan tempat orang berkumpul untuk belajar agama islam.
Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang bertjuan untuk membentuk masyarakat madani. Yaitu dengan terciptanya masyarakat yang Rabbaniyah, yaitu masyarakat yang mendasari kehidupannya pada akhlak, akidah, dan syariah. Selanjutnya yaitu masyarakat demokratis dimana masyarakat yang hidup didalamnya tidak disekat oleh perbedaan status sosial dan ekonomi. Mewujudkan masyarakat yang saling toleransi dan menghargai satu dengan yang lainnya. Menciptakan masyarakat yang berkeadilan,dan menciptakan masyarakat yang berilmu serta berfikir kritis. [4]

2.    PERMASALAHAN DI MTs PPPI Miftahussalam
Di dalam pendidikan tidak dipungkiri bahwasannya setiap pendidikan pasti mengalami masalah dan kendala, begitu pula pondok pesantren pendidikan islam Miftahussalam Banyumas. Didalamnya tidak hanya masalah yang terjadi secara umum tetapi juga permasalahan yang terjadi secara menyeluruh, baik ustadz, siswa/peserta didik, maupun bagi lingkungan pondok. Dalam hal ini penulis mencoba mewawancarai salah satu dari Ustadz di Pondok Pesantren pendidikan islam Miftahussalam Banyumas. Adapun hasil yang penulis dapatkan yaitu sebagai berikut:
a.    Pendidikan Mts Miftahussalam Banyumas (Pendidikan Formal)
1)      DESKRIPSI SINGKAT
Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas adalah salah satu Pondok Pesantren Modern di Jawa Tengah bagian barat  yang memadukan kurikulum pesantren modern dan kurikulum Kementrian Agama/Kementrian Pendidikan Nasional sehingga menyelenggarkan pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
Mulai Tahun 1986, Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam membuka hubungan dengan Pondok Pesantren Modern Gontor dalam upaya menggalakan Bahasa Arab dan Inggris sebagai identitas pondok modern. Sejak saat itu Pondok Modern Gontor mengirimkan alumninya untuk membina Bahasa Arab dan Inggris serta muatan kepondokan.

2)      LEMBAGA
Nama Pondok Pesantren           :  Pondok Pesantren Miftahussalam
Jenis Pondok Pesantren             :  Modern
Alamat                                       :  Jl. Raya Kejawar No. 72 Banyumas
                                                      Desa Kejawar RT 03 RW I
                                                      Kec. Banyumas, Kab. Banyumas,
                                                      Provinsi Jawa Tengah
Telephon                                    :  (0281) 796004, 796121
E-mail                                        :  pesantrenbanyumas@yahoo.co.id
Website                                      :  http://miftahussalam.sch.id
Nomor Statistik Pondok (NSP) :  510033020055
Yayasan Penyelenggara             :  Yayasan Miftahussalam Banyumas
                                                      (YASMIBA)           
Kurikulum                                 :  Terpadu (Kemenag, Diknas dan
                                                      Pondok Modern)
Luas Tanah                                :  14000 m
Tahun Pendirian                        :  17 Januari 1976

3)      PENGASUH PONDOK PESANTREN
Pimpinan Pondok                      :  K.Kasno Matholi, S.Pd.I
Wakil Pimpinan                         :  Kasbiyanto, S.Pd, M.Pd.I
Sekretaris                                   :  Kastono, M.S.I
Bendahara                                 :  Puryanto, S.Ag.
Tata Usaha                                 :  Adam Lodie
Staf Tata Usaha                         :  Erna Winarni
                                                      Tumini         
Bidang Asrama & Pengasuhan
Santri                                         :  Purwanto, S.Pd.I
Kepala MTs                               :  Drs. Muksonudin, M.Pd
Kepala MA                                :  Drs. Nur Abdullah, M.Pd.I
Kepala Prog. Kepesantrenan     :  Kidam, S.Pd.I
Jumlah Asaatidz  & Ustadzaat  :  58
Jumlah Asatidz di Asrama        :  32



4)      SARANA DAN PRASARANA
Asrama Santri Putra                  :  2 Lokal (8 kamar besar)
Asrama Santri Putri                   :  4 lokal (2 lantai/ 9 kamar)
Masjid                                        :  1 buah
Musholla                                    :  1 buah
Kantin /Koperasi Santri             :  2 buah
Dapur                                         :  1 lokal
Perairan                                      :  Sumber Air Krumput
Kamar mandi santri putra          :  18 ruang
Kamar mandi santri putri           :  12 ruang
Ruang Kelas Belajar                  :  18 kelas
Laboratoriaum Saintek              :   Lab. Bahasa dan Komputer
                                                       Lab. Fisika, Biologi dan Kimia
                                                       Lab. Elektronika
Perpustakaan                             :   1 ruang
Ruang Ikatan Santri                  :   2 ruang
Perumahan Asatidz                   :   10 buah
Sarana Olah raga                       :   Lapangan Basket, Lapangan
                                                       Volly, Lapangan Badminton,
                                                       Tennis Meja
BMT                                          :   BMT Miftahussalam


5)      SANTRI
Santri yang belajar di PPPI Miftahussalam kebanyakan dari karesidenan Banyumas (Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen) dan luar Karesidenan  Banyumas seperti Jakarta, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kalimantan dan Sulawesi.
Jumlah Santri Mukim
Laki-laki (mukim)            :   120
Perempuan (mukim)         :   288
Dari penjelasan diatas, dapat di katakan bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di pondok pesantren pendidikan islam Miftahussalam sudah cukup memadai. Dari segi setiap kelas sudah memiliki LCD Proyektor. Untuk kegiatan KBM pun ustadz menjadi lebih mudah. Selain itu pentingnya srana dan prasarana dalam kependidikan itu memanglah sangat dibutuhkan. Karena srana dan prasarana termasuk faktor penting penunjang berjalannya KBM yang efektif, efesien, dan kreatif. Dari segi srana ekstrakurikuler pun sudah terpenuhi dan sudah mendukung. Jadi, pada bagian ini tidak ada kekurangan yang terjadi.
Setelah itu ada faktor ustadz atau ustadz yang ada di pesantren, di PPPI Miftahussalam sendiri sudah memiliki tenaga pendidik banyak. Sehingga dalam hal ini tidak di permasalahkan lagi bahwa tenaga yang ada di PPPI Miftahussalam sudah mencukupi. Terlebih lagi setiap ustadz pun memiliki kualifikasi sendiri-sendiri dan adapula ustadz kelas. Oleh sebab itu maka permasalahan yang ada dapat teratasi dan tidak mengalami kekurangan tenaga pendidik.
Selanjutnya yaitu permasalahan yang terjadi didalamnya yaitu mengenai permasalahan santri itu sendiri. Dimana di Mts Miftahussalam, santri itu wajib untuk berasrama. Hal tersebut menuntut santri untuk bisa memenejemen waktu, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Dengan demikian permasalahan yang terjadi yaitu pada menejemen waktu yang dilakukan oleh santri itu sendii. Karena jam efektif sekolah di Mts PPPI Miftahussalam Banyumas yaitu mencapai jam 3 sore. Sehingga kebanyakan santri mengeluh karena dia lelah setelah pulang sekolah. Sedangkan seharusnya santri bisa membuat jadwal sendiri untuk kesehariannya sehingga tidak terjadi menejemen waktu yang salah. Sehingga santri dapat menikmati waktu luang, dan bisa mengerjakan tugas sekolah itu sendiri.
Masalah yang selanjutnya yaitu masalah letak PPPI Miftahussalam Banyumas yang strategis dari jalan raya. Hal tersebut menjadikan santri di Pondok dapat dengan mudah mengakses kendaraan serta mempermudah santri untuk bepergian. Hal tersebut menjadi salah satu masalah yang sangat berperan di pondok. Karena kebanyakan santri sering melanggar peraturan bahkan pada jam pelajaranpun banyak santri yang tidak mengikuti KBM dengan baik. Karena mereka banyak yang kabur dari pondok. Oleh sebab itu ini menjadi perhatian khusus mengenai pelanggaran bagi santri yang melanggar. Serta bagaimana hukuman dan sanksi yang did dapatkan oleh santri. Apakah hukumannya menjadikan santri itu jera atau malah membuat santri itu menjadi semakin tertarik untuk melanggar peraturan yang ada. Hal ini masih menjadi salah satu yang perlu di benahi lagi oleh pihak Pondok serta bagi Ustadz-ustadzahnya.
Masalah yang berikutnya yaitu mengenai motivasi belajar siswa/santri. Tidak dipungkiri lagi, bahwasannya motivasi belajar itu sangat di butuhkan bagi santri untuk menunjang keberlangsungan dalam belajarnya. Selain itu motivasi belajar juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur sejauhmana pemahaman siswa terhadap suatu materi yang telah disampaikan. Dalam hal ini ustadz-ustadzah di PPPi Miftahussalam Banyumas masih memandang betapa rendahnya motivasi belajar yang tumbuh di kalangan santri di PPPI Miftahussalam Banyumas. Motivasi belajar juga sangat berpengaruh pada santri, dengan adanya motivasi di harapkan bahwasannya santri itu dapat memnciptakan prestasi yang baik serta memberikan timbal balik yang bagus bagi pembelajaran yang telah dilakukan.
Adapun kurikulum yang digunakan di Mts PPPI Miftahussalam yaitu masih menggunakan kurikulum dari Kementrian Agama dan dari Dinas Pendidikan.  Dan materi unggulan yang digunakan di Mts Miftahussalam Banyumas yaitu materi pelajaran Durusulughoh. Adapun mata pelajaran yang diajarkan di Mts Miftahussalam Banyumas yaitu :
Struktur Kurikulum MTs PPPI Miftahussalam
No
Mata Pelajaran
Diberikan di kelas
VII
VIII
IX
A.     Mapel Kemadrasahan



1
Pendidikan Agama Islam
a.   Al Qur’an Hadits
b.  Aqidah Ahlaq
c.   Fiqh
d.  SKI



2
PPKn



3
Bahasa Indonesia



4
Bahasa Arab



5
Bahasa Inggris



6
Mtematika



7
Ilmu Pengetahuan Alam



8
Ilmu Pengetahuan Sosial



9
Seni Budaya



10
Pend. Jasmani,OR dan Kes



11
Pilihan
a.  Keterampilan
b. Teknologi Informasi dan Kom



B
Muatan Lokal



1
Bahasa Daerah/Jawa



C
Ciri Khusus



6
Durusullughoh




Adapun fungsi dari kurikulum itu sendiri yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Selain itu juga sebagai pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah/ madrasah. Adapun pengembangan kurikulum itu sendiri didasarkan pada visi dan misi, serta kebutuhan, kemajuan globalisasi serta dari hasil evaluasi dari KBM sebelumnya. Sehingga kurikulum dapat berjalan sesuai yang ingin dicapai.[5]

b.   PENDIDIKAN NONFORMAL
Pendidikan nonformal yang penulis teliti yaitu masih dalam satu lingkup dengan Mts Miftahussalam Banyumas. Dimana yang terdapat didalamnya yaitu asrama dan didalamnya berdiri suatu madrasah diniyah. Adapun kejelasannya yaitu sebagai berikut:
1)      Program Kepesantrenan/Madrasah Diniyah
Program kepesantrenan atau Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Miftahussalam adalah kegiatan yang difokuskan untuk mengkaji materi-materi kepesantrenan dengan merujuk kepada kitab-kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. Program ini diadakan 2 kali sehari, setelah shalat shubuh dan setelah ashar dan diikuti oleh seluruh santri dari kelas 1 hingga kelas 6. Struktur
Kurikulum Program Kepesantrenan
No
Mawad/Mata Pelajaran
Program Kepesantrenan
1
Aqidah
8
Hadits
2
Adab
9
Musthalah Hadits
3
Al-Qur’an (Tajwid & Tahsin)
10
Nahwu
4
Tafsir
11
Sharaf
5
Tahfidz
12
Durusullughah
6
Fiqih
13
Imla’
7
Ushul Fiqih
14
Khat

a)   Raudhatul Huffadz
                  Raudhatul Huffadz merupakan kegiatan menghafal Al-Qur’an bagi santri yang juga menjadi program unggulan di Pondok Pesantren Miftahussalam Banyumas dengan target minimal 1 juzz selama 1 tahun pelajaran. Proses tasmi’ dan setoran hafalan Raudhatul Huffadz dilaksanakan 2 kali dalam sepekan dengan pembagian kelompok dibawah bimbingan seorang ustadz maupun ustadzah di setiap kelompoknya.

b)   Barnamij Laa Taskut
        Barnamij Laa Taskut merupakan kegiatan  pembinaan bahasa Arab bagi santri untuk fokus mengembangkan kemampuan membaca, berbicara dan mendengarkan bahasa Arab secara aktif yang bernaung di bawah Lajnah Tathbiqil Lughah al ‘Arabiyah sebagai lembaga resmi penyusun program pembinaan kebahasaan di Miftahussalam.

c)    Keasramaan
            Karena antara Mts dengan Pondok menjadi satu atap, maka Setiap santri diwajibkan untuk tinggal di dalam asrama tanpa pengecualian baik yang berasal dari daerah jauh maupun dekat di sekitar pesantren.
Asrama santri Pondok Pesantren Miftahussalam terdiri dari asrama putra dan asrama putri. Asrama putra terletak di bagian depan Pondok Pesantren yang sebagian besar menempati gedung lama eks-karesidenen Banyumas yang talah mengalami sedikit pemugaran dan renovasi. Jumlah kamar yang tersedia untuk santri putra 8 kamar yaitu:
1. Abdullah Bin Umar
2. Abu Dzar Al-Ghifari
3. Daarul Kutub III
4. Daarun Najah II
5. Daarun Najah IV
6. Daarun Najah V
7. Daarun Najah VI
8. Daarun Najah VII
Kapasitas masing-masing kamar mampu menampung sekitar 25 hingga 30 santri. Asrama putri terletak di bagian dalam Pondok Pesantren yang menempati gedung Mabna Ighotsatul Muslimin (MIM) dan sebagaian bangunan lama yang terletak di tepi jalan raya. Jumlah kamar untuk asrama putri adalah lima kamar yang terdiri dari empat kamar di gedung MIM dan satu kamar di gedung Daaarus Salam. Adapun kamar-kamar tersebut adalah:
1. Sumayyah Bintu Khubath
2. Halimah As-Sa’diyah
3. Al-Khonsa
4. ‘Aisyah Bintu Abu Bakar Ash-Shidiq
5. Hafshah Bintu ‘Umar
6. Asma’ Bintu Abu Bakar Ash-Shidiq
7  Fathimah Az-Zahra
8. Khadijah Bintu Khuwailid
9. Maria Al-Qibthiyah 

            Dari penjelasan diatas bahwasannya dalam pendidikan madrsah diniyah yang terdapat di PPPI Miftahussalam banyumas yaitu berbentuk keasramaan dan pelatihan kebahasaan. Selain itu pada saat sore hari, santri juga memiliki kegiatan di asrama. Adapun jadwal kegiatan asrama santri yaitu :
a.    Kegitatan Harian
Kegiatan santri di Pondok Pesantren Miftahussalam Banyumas dimulai pada pukul 04.00 pagi sampai pukkul 10.00 malam yang dapat dilihat pada jadwal kegiatan berikut ini:Jadwal Kegiatan Harian
No
Waktu
Nama Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

  14
15
04.00 - 05.00
05.00 - 06.00
06.00 -06.30
06.30 -07.00
07.00 -11.30
11.30 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
15.00 - 15.30
15.30 - 17.00
17.00 - 17.30
17.30 - 18.00
18.00 - 18.30

18.30 - 19.30
   19.30 - 21.30                              Mandi

Sholat subuh
Program Diniyyah Shobahiy
Mandi
Makan pagi
Belajar di kelas
Sholat dzuhur
Makan siang
Belajar di kelas
Sholat Ashar
Program Diniyyah Masaiy
Mandi
Sholat maghrib
Tahsin  Al qur’an (Iqro’ bagi yang belum lancar membaca Alqur’an), Kajian Kitab
Makan malam dan sholat Isya
Tahfidz, Muhadharah dan Mengulang pelajaran
b.    Kegiatan Kegiatan Mingguan
No
Hari
Kegiatan
1


2


3

4

5

6

7
Senin sore
(Ba’da sholat maghrib)
Selasa
(Ba’da  maghrib)
(B’ada  Isya)
Rabu
(Ba’da shubuh)
Kamis
(Ba’da Maghrib)
Jum’at
(Ba’da subuh)
Sabtu
(Ba’da Isya)
Ahad
(Ba’da subuh)                                                                                                
Kultum oleh Penustadzs


Hafalan


Muhadloroh (Bhs. Arab/Inggris)

Hafalan
Ta’lim dari Pimpinan Pesantren
Muhadloroh (Bahasa Indonesia)
Lari pagi
Kebersihan kamar dan Lingkungan


Dari sekian banyak kegiatan dan kewajiban santri, permasalahan yang dihadapi yaitu Pondok belum sepenuhnya menyediakan kebutuhan santi seperti halnya alat makan, dan alas tidur. Hal tersebut yang masih akan di usahakan oleh pondok pesantren untuk diadakan. Yang sudah disediakan di pondok diantaranya yaitu berupa dipan kasur, almari sehingga hal tersebut tidak terlalu memberatkkan santri.
Selain dari hal tersebut, permasalahan yang terjadi yaitu karena kesadaran siantri yang masih kurang. Mengapa demikian? Karena ketika jadwal sudah diberikan seharusnya santri dapat membagi waktu dengan benar. Akan tetapi santri masih ada saja yang memiliki berbagai alasan untuk mengikuti kegiatan di madrasah. Selain itu dalam perihal kebahasaan, di asrama pondok pesantren wajib menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dimana itu merupakan keunggulan dan kelemahan pula. Keunggulannya yaitu ketika santri menggunakan bahasa maka akan bertambah bahasa asing yang dikuasai oleh santri. Untuk kelemahannya sendiri santri belum sepenuhnya mampu menggunakan bahasa asing tersebut. Sehingga masih menajdi perhatian khusus bagi pendamping dan pembimbing kamra untuk melatih serta membagikan motivsi pada santri untuk menggunakan bahasa asing.



C.     PENUTUP
Pendidikan islam merupakan salah satu pendidikan yang berpengaruh pula dalam dunia pendidikan nasional. Dimana sama-sama memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memanusiakan manusia. Dalam pendidikan islam tidak berjalan semulus yang biasanya. Dalam dunia pendidikan pasti memiliki permasalahan dan kendala yang mengganggu berjalannya kegiatan belajar mengajar. Seperti yang telah penulis jelaskan diatas bahwasannya permasalahan akan terjadi seiring kemajuannya globalisasi dan majunya zaman.






DAFTAR PUSTAKA
Dauly, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.
Gunawan, Heri. 2014.Pendidikan islam kajian teoretis dan pemikiran tokoh. Bandung: PT.Remaja.
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perustadzan Tinggi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.





[1]Haidar Putra D, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia, (Jakarta: Pernada media, 2004), hlm. 153
[2]Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah, Dan Perustadzan Tinggi, (PT. Rajagrafindo persada: Jakarta, 2005), hlm.6
[3] Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoretis Dan Pemikiran Tokoh, (PT. Remaja Rosdakarya: Bandung), hlm. 11
[4] Haidar  Putra D, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional..., hlm. 31
[5]Muhaimin, pengembangan kurikulum pendidikan agama islam... , hlm.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar