LAPORAN
PENELITIAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
FORMAL DAN NON FORMAL DI PPPI MIFTAHUSSALAM BANYUMAS
Laporan ini disusun dan untuk memenuhi tugas
terstruktur
mata kuliah Kapita
Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Rahman afandi, S. Ag., M.S.I.
Oleh:
FITRI NURHASANAH
NIM. 1423305193
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2017
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan islam merupakan pendidikan yang
bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya. Dengan demikian pendidikan
islam berupaya untuk mengembangkan kemampuan individu. Hal tersebut sesuai
dengan yang tercantum dalam Al-Qur’an bahwasannya kedudukan manusia yaitu
sebagai khalifah Allah di bumi (Al-Baqarah: 30). Dengan demikian pada
hakikatnya pendidikan islam berperan untuk membina manusia secara utuh dan
seimbang, baik dari segi rohani dan jasmani. Tujuan pandidikan islam itu
sendiri yaitu “memanusiakan manusia”, tujuan tersebut kembali di tunjukan
kepada pernyataan surat Al-Baqarah ayat 30 diatas.
Selain
dari diatas, pendidikan islam juga bertujuan mengantarkan manusia menuju
derajat “ulul albab” yakni manusia yang
berzikir dan berfikir, serta menjadikan manusia sebagai manusia yang produktif,
dan senantiasa mengualitaskan dirinya dalam mengerjakan dan mengamalkan amalan
shaleh.[1]
Sedangkan pendapat dari Marimba menyatakan bahwa pendidikan islam sebagai
bimbingan baik secara jasmani dan rohani berdasarkan huum-hukum islam, menuju
terbentuknya kepribadian umat islam sesuai ukuran islam. Pendidikan islam
merupakan sistem pendidikan yang sengaja didirikan dan diselenggarakan dengan
niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai islam, sebagaimana tertuang
dalam visi, misi dalam pendidikan islam. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pendidikan islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk membentuk
peserta didik agar memiliki keseimbangan jasmani dan rohani, serta memiliki
iman, ilmu, dan amal sesuai ajaran islam.[2]
Oleh
sebab itu, pendidikan islam tidak kalah pentingnya dengan pendidikan pada
umumnya. Pendidikan islam juga sama dengan pendidikan nasional. Keduanya
sama-sama menginginkan terbentuknya masyarakat yang memiliki profesionalitas,
produktifitas, serta memiliki iman, sehingga akan tercipta kehidupan yang ideal.
B.
PEMBAHASAN
1.
PEMBAGIAN JENIS
PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan islampun memiliki Tujuan,
tujuan pendidikan islam merupakan suatu pandangan mengenai nilai-nilai yang
ingin diwujudkan ke dalam pribadi siswa/peserta didik. Dari segi pembagiannya,
pendidikan di bagi menjadi 2, yaitu pendidikan islam secara formal dan
pendidikan secara non formal. Dalam hal ini akan membahas mengenai apa saja
problematika yang dialami oleh lembaga pendidikan islam formal dan nonformal.
Adapun kedudukan dan sumber
dari pendidikan islam formal yaitu, menyebutkan
bahwasannya Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD), dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau bentuk lain yang sederajat SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)atau
bentuk yang sederajat lainnya. Sedangkan lembaga pendidikan islam non formal
yaitusatuan pendidikan yang terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyaraat serta pendidikan sejenis.
Selain itu, fokus pendidikan islam
yaitu berorientasi pada:
a.
peningkatan
iman dan takwa bagi siswa/peserta didik,
b.
peningkatan
akhlak mulia
c.
peningkatan
potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
d.
keragaman
potensi daerah dan lingkungan
e.
tuntutan dunia
kerja
f.
dinamika
perkembangan sosial.[3]
Dalam hal ini pendidikan islam
dikenal pula sebagai pendidikan di pondok pesantren. Pesantren merupakan
lembaga pendidikan islam yang sudah berdiri sejak
masuknya islam di Indonesia. Dimana didalamnya di ajarkan mengenai ilmu-ilmu
agama yang diajarkan dengan berbagai cara, dalam bentuk wetonan, sorogan,
hafalan, maupun musyawarah. Sedangkan Soegarda Poerbakawatja berpendapat bahwa
pesantren berasal dari kata santri yaitu seseorang yang belajar agama islam,
dengan demikan pesantren merupakan tempat orang berkumpul untuk belajar agama
islam.
Pesantren merupakan suatu lembaga
pendidikan yang bertjuan untuk membentuk masyarakat madani. Yaitu dengan
terciptanya masyarakat yang Rabbaniyah, yaitu masyarakat yang mendasari
kehidupannya pada akhlak, akidah, dan syariah. Selanjutnya yaitu masyarakat
demokratis dimana masyarakat yang hidup didalamnya tidak disekat oleh perbedaan
status sosial dan ekonomi. Mewujudkan masyarakat yang saling toleransi dan
menghargai satu dengan yang lainnya. Menciptakan masyarakat yang
berkeadilan,dan menciptakan masyarakat yang berilmu serta berfikir kritis. [4]
2.
PERMASALAHAN DI
MTs PPPI Miftahussalam
Di dalam pendidikan tidak dipungkiri
bahwasannya setiap pendidikan pasti mengalami masalah dan kendala, begitu pula
pondok pesantren pendidikan islam Miftahussalam Banyumas. Didalamnya tidak
hanya masalah yang terjadi secara umum tetapi juga permasalahan yang terjadi
secara menyeluruh, baik ustadz, siswa/peserta didik, maupun bagi lingkungan
pondok. Dalam hal ini penulis mencoba mewawancarai salah satu dari Ustadz di
Pondok Pesantren pendidikan islam Miftahussalam Banyumas. Adapun hasil yang
penulis dapatkan yaitu sebagai berikut:
a.
Pendidikan Mts
Miftahussalam Banyumas (Pendidikan Formal)
1)
DESKRIPSI
SINGKAT
Pondok Pesantren Pendidikan Islam
Miftahussalam Banyumas adalah salah satu Pondok Pesantren Modern di Jawa Tengah
bagian barat yang memadukan kurikulum
pesantren modern dan kurikulum Kementrian Agama/Kementrian Pendidikan Nasional
sehingga menyelenggarkan pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah
Aliyah.
Mulai Tahun 1986, Pondok Pesantren
Pendidikan Islam Miftahussalam membuka hubungan dengan Pondok Pesantren Modern
Gontor dalam upaya menggalakan Bahasa Arab dan Inggris sebagai identitas pondok
modern. Sejak saat itu Pondok Modern Gontor mengirimkan alumninya untuk membina
Bahasa Arab dan Inggris serta muatan kepondokan.
2)
LEMBAGA
Nama Pondok
Pesantren : Pondok Pesantren Miftahussalam
Jenis Pondok Pesantren : Modern
Alamat : Jl. Raya Kejawar No. 72 Banyumas
Desa Kejawar RT 03 RW I
Kec. Banyumas, Kab. Banyumas,
Provinsi Jawa Tengah
Telephon : (0281) 796004, 796121
E-mail : pesantrenbanyumas@yahoo.co.id
Nomor Statistik Pondok (NSP) : 510033020055
Yayasan Penyelenggara : Yayasan Miftahussalam Banyumas
(YASMIBA)
Kurikulum : Terpadu (Kemenag, Diknas dan
Pondok Modern)
Luas Tanah : 14000 m
Tahun Pendirian : 17 Januari 1976
3)
PENGASUH PONDOK
PESANTREN
Pimpinan Pondok : K.Kasno Matholi, S.Pd.I
Wakil Pimpinan : Kasbiyanto, S.Pd, M.Pd.I
Sekretaris : Kastono, M.S.I
Bendahara : Puryanto, S.Ag.
Tata Usaha : Adam Lodie
Staf Tata Usaha : Erna Winarni
Tumini
Bidang Asrama & Pengasuhan
Santri : Purwanto, S.Pd.I
Kepala MTs : Drs. Muksonudin, M.Pd
Kepala MA : Drs. Nur Abdullah, M.Pd.I
Kepala Prog. Kepesantrenan : Kidam, S.Pd.I
Jumlah Asaatidz &
Ustadzaat : 58
Jumlah Asatidz di Asrama : 32
4)
SARANA DAN
PRASARANA
Asrama Santri Putra : 2 Lokal (8 kamar besar)
Asrama Santri Putri : 4 lokal (2 lantai/ 9 kamar)
Masjid : 1 buah
Musholla : 1 buah
Kantin /Koperasi Santri : 2 buah
Dapur : 1 lokal
Perairan : Sumber Air Krumput
Kamar mandi santri putra : 18 ruang
Kamar mandi santri putri : 12 ruang
Ruang Kelas Belajar : 18 kelas
Laboratoriaum Saintek : Lab. Bahasa dan Komputer
Lab. Fisika, Biologi dan Kimia
Lab. Elektronika
Perpustakaan : 1 ruang
Ruang Ikatan Santri : 2 ruang
Perumahan Asatidz : 10 buah
Sarana Olah raga : Lapangan Basket, Lapangan
Volly, Lapangan Badminton,
Tennis Meja
BMT : BMT Miftahussalam
5)
SANTRI
Santri yang belajar di PPPI
Miftahussalam kebanyakan dari karesidenan Banyumas (Banyumas, Purbalingga,
Banjarnegara, Cilacap, Kebumen) dan luar Karesidenan Banyumas seperti Jakarta, Jambi, Bengkulu,
Lampung, Kalimantan dan Sulawesi.
Jumlah Santri Mukim
Laki-laki (mukim) : 120
Perempuan (mukim) : 288
Dari penjelasan diatas, dapat di
katakan bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di pondok pesantren pendidikan
islam Miftahussalam sudah cukup memadai. Dari segi setiap kelas sudah memiliki
LCD Proyektor. Untuk kegiatan KBM pun ustadz menjadi lebih mudah. Selain itu
pentingnya srana dan prasarana dalam kependidikan itu memanglah sangat
dibutuhkan. Karena srana dan prasarana termasuk faktor penting penunjang
berjalannya KBM yang efektif, efesien, dan kreatif. Dari segi srana
ekstrakurikuler pun sudah terpenuhi dan sudah mendukung. Jadi, pada bagian ini
tidak ada kekurangan yang terjadi.
Setelah itu ada faktor ustadz atau ustadz
yang ada di pesantren, di PPPI Miftahussalam sendiri sudah memiliki tenaga
pendidik banyak. Sehingga dalam hal ini tidak di permasalahkan lagi bahwa
tenaga yang ada di PPPI Miftahussalam sudah mencukupi. Terlebih lagi setiap ustadz
pun memiliki kualifikasi sendiri-sendiri dan adapula ustadz kelas. Oleh sebab
itu maka permasalahan yang ada dapat teratasi dan tidak mengalami kekurangan tenaga
pendidik.
Selanjutnya yaitu permasalahan yang
terjadi didalamnya yaitu mengenai permasalahan santri itu sendiri. Dimana di
Mts Miftahussalam, santri itu wajib untuk berasrama. Hal tersebut menuntut
santri untuk bisa memenejemen waktu, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Dengan demikian permasalahan yang terjadi yaitu pada menejemen waktu yang
dilakukan oleh santri itu sendii. Karena jam efektif sekolah di Mts PPPI
Miftahussalam Banyumas yaitu mencapai jam 3 sore. Sehingga kebanyakan santri
mengeluh karena dia lelah setelah pulang sekolah. Sedangkan seharusnya santri
bisa membuat jadwal sendiri untuk kesehariannya sehingga tidak terjadi
menejemen waktu yang salah. Sehingga santri dapat menikmati waktu luang, dan
bisa mengerjakan tugas sekolah itu sendiri.
Masalah yang selanjutnya yaitu
masalah letak PPPI Miftahussalam Banyumas yang strategis dari jalan raya. Hal
tersebut menjadikan santri di Pondok dapat dengan mudah mengakses kendaraan
serta mempermudah santri untuk bepergian. Hal tersebut menjadi salah satu
masalah yang sangat berperan di pondok. Karena kebanyakan santri sering
melanggar peraturan bahkan pada jam pelajaranpun banyak santri yang tidak
mengikuti KBM dengan baik. Karena mereka banyak yang kabur dari pondok. Oleh
sebab itu ini menjadi perhatian khusus mengenai pelanggaran bagi santri yang
melanggar. Serta bagaimana hukuman dan sanksi yang did dapatkan oleh santri.
Apakah hukumannya menjadikan santri itu jera atau malah membuat santri itu
menjadi semakin tertarik untuk melanggar peraturan yang ada. Hal ini masih
menjadi salah satu yang perlu di benahi lagi oleh pihak Pondok serta bagi
Ustadz-ustadzahnya.
Masalah yang berikutnya yaitu mengenai
motivasi belajar siswa/santri. Tidak dipungkiri lagi, bahwasannya motivasi
belajar itu sangat di butuhkan bagi santri untuk menunjang keberlangsungan
dalam belajarnya. Selain itu motivasi belajar juga dapat dijadikan sebagai
tolak ukur sejauhmana pemahaman siswa terhadap suatu materi yang telah
disampaikan. Dalam hal ini ustadz-ustadzah di PPPi Miftahussalam Banyumas masih
memandang betapa rendahnya motivasi belajar yang tumbuh di kalangan santri di
PPPI Miftahussalam Banyumas. Motivasi belajar juga sangat berpengaruh pada
santri, dengan adanya motivasi di harapkan bahwasannya santri itu dapat memnciptakan
prestasi yang baik serta memberikan timbal balik yang bagus bagi pembelajaran
yang telah dilakukan.
Adapun kurikulum yang digunakan di
Mts PPPI Miftahussalam yaitu masih menggunakan kurikulum dari Kementrian Agama
dan dari Dinas Pendidikan. Dan materi
unggulan yang digunakan di Mts Miftahussalam Banyumas yaitu materi pelajaran
Durusulughoh. Adapun mata pelajaran yang diajarkan di Mts Miftahussalam
Banyumas yaitu :
Struktur Kurikulum MTs PPPI
Miftahussalam
No
|
Mata
Pelajaran
|
Diberikan di
kelas
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
A. Mapel Kemadrasahan
|
|
|
|
|
1
|
Pendidikan
Agama Islam
a.
Al Qur’an
Hadits
b.
Aqidah Ahlaq
c.
Fiqh
d.
SKI
|
|
|
|
2
|
PPKn
|
|
|
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
|
|
|
4
|
Bahasa Arab
|
|
|
|
5
|
Bahasa
Inggris
|
|
|
|
6
|
Mtematika
|
|
|
|
7
|
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
|
|
|
8
|
Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
|
|
|
9
|
Seni Budaya
|
|
|
|
10
|
Pend.
Jasmani,OR dan Kes
|
|
|
|
11
|
Pilihan
a.
Keterampilan
b.
Teknologi
Informasi dan Kom
|
|
|
|
B
|
Muatan Lokal
|
|
|
|
1
|
Bahasa
Daerah/Jawa
|
|
|
|
C
|
Ciri Khusus
|
|
|
|
6
|
Durusullughoh
|
|
|
|
Adapun fungsi dari kurikulum itu
sendiri yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Selain itu juga sebagai pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan di
sekolah/ madrasah. Adapun pengembangan kurikulum itu sendiri didasarkan pada
visi dan misi, serta kebutuhan, kemajuan globalisasi serta dari hasil evaluasi
dari KBM sebelumnya. Sehingga kurikulum dapat berjalan sesuai yang ingin
dicapai.[5]
b.
PENDIDIKAN
NONFORMAL
Pendidikan nonformal yang penulis
teliti yaitu masih dalam satu lingkup dengan Mts Miftahussalam Banyumas. Dimana
yang terdapat didalamnya yaitu asrama dan didalamnya berdiri suatu madrasah
diniyah. Adapun kejelasannya yaitu sebagai berikut:
1)
Program
Kepesantrenan/Madrasah Diniyah
Program kepesantrenan atau Madrasah
Diniyah Pondok Pesantren Miftahussalam adalah kegiatan yang difokuskan untuk
mengkaji materi-materi kepesantrenan dengan merujuk kepada kitab-kitab kuning
karya para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. Program ini diadakan 2 kali sehari,
setelah shalat shubuh dan setelah ashar dan diikuti oleh seluruh santri dari
kelas 1 hingga kelas 6. Struktur
Kurikulum Program Kepesantrenan
No
|
Mawad/Mata
Pelajaran
Program
Kepesantrenan
|
||
1
|
Aqidah
|
8
|
Hadits
|
2
|
Adab
|
9
|
Musthalah
Hadits
|
3
|
Al-Qur’an
(Tajwid & Tahsin)
|
10
|
Nahwu
|
4
|
Tafsir
|
11
|
Sharaf
|
5
|
Tahfidz
|
12
|
Durusullughah
|
6
|
Fiqih
|
13
|
Imla’
|
7
|
Ushul Fiqih
|
14
|
Khat
|
a)
Raudhatul
Huffadz
Raudhatul
Huffadz merupakan kegiatan menghafal Al-Qur’an bagi santri yang juga menjadi
program unggulan di Pondok Pesantren Miftahussalam Banyumas dengan target
minimal 1 juzz selama 1 tahun pelajaran. Proses tasmi’ dan setoran hafalan
Raudhatul Huffadz dilaksanakan 2 kali dalam sepekan dengan pembagian kelompok
dibawah bimbingan seorang ustadz maupun ustadzah di setiap kelompoknya.
b)
Barnamij Laa
Taskut
Barnamij
Laa Taskut merupakan kegiatan pembinaan
bahasa Arab bagi santri untuk fokus mengembangkan kemampuan membaca, berbicara
dan mendengarkan bahasa Arab secara aktif yang bernaung di bawah Lajnah
Tathbiqil Lughah al ‘Arabiyah sebagai lembaga resmi penyusun program pembinaan
kebahasaan di Miftahussalam.
c)
Keasramaan
Karena
antara Mts dengan Pondok menjadi satu atap, maka Setiap santri diwajibkan untuk
tinggal di dalam asrama tanpa pengecualian baik yang berasal dari daerah jauh
maupun dekat di sekitar pesantren.
Asrama santri Pondok Pesantren
Miftahussalam terdiri dari asrama putra dan asrama putri. Asrama putra terletak
di bagian depan Pondok Pesantren yang sebagian besar menempati gedung lama eks-karesidenen
Banyumas yang talah mengalami sedikit pemugaran dan renovasi. Jumlah kamar yang
tersedia untuk santri putra 8 kamar yaitu:
1. Abdullah Bin Umar
2. Abu Dzar Al-Ghifari
3. Daarul Kutub III
4. Daarun Najah II
5. Daarun Najah IV
6. Daarun Najah V
7. Daarun Najah VI
8. Daarun Najah VII
Kapasitas masing-masing kamar mampu
menampung sekitar 25 hingga 30 santri. Asrama putri terletak di bagian dalam
Pondok Pesantren yang menempati gedung Mabna Ighotsatul Muslimin (MIM) dan
sebagaian bangunan lama yang terletak di tepi jalan raya. Jumlah kamar untuk
asrama putri adalah lima kamar yang terdiri dari empat kamar di gedung MIM dan
satu kamar di gedung Daaarus Salam. Adapun kamar-kamar tersebut adalah:
1. Sumayyah Bintu Khubath
2. Halimah As-Sa’diyah
3. Al-Khonsa
4. ‘Aisyah Bintu Abu Bakar Ash-Shidiq
5. Hafshah Bintu ‘Umar
6. Asma’ Bintu Abu Bakar Ash-Shidiq
7 Fathimah Az-Zahra
8. Khadijah Bintu Khuwailid
9. Maria Al-Qibthiyah
Dari
penjelasan diatas bahwasannya dalam pendidikan madrsah diniyah yang terdapat di
PPPI Miftahussalam banyumas yaitu berbentuk keasramaan dan pelatihan
kebahasaan. Selain itu pada saat sore hari, santri juga memiliki kegiatan di
asrama. Adapun jadwal kegiatan asrama santri yaitu :
a.
Kegitatan
Harian
Kegiatan santri di Pondok Pesantren
Miftahussalam Banyumas dimulai pada pukul 04.00 pagi sampai pukkul 10.00 malam
yang dapat dilihat pada jadwal kegiatan berikut ini:Jadwal Kegiatan Harian
No
|
Waktu
|
Nama
Kegiatan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
|
04.00
- 05.00
05.00
- 06.00
06.00
-06.30
06.30
-07.00
07.00
-11.30
11.30
- 12.00
12.00
- 13.00
13.00
- 14.00
15.00
- 15.30
15.30
- 17.00
17.00
- 17.30
17.30
- 18.00
18.00
- 18.30
18.30
- 19.30
19.30 - 21.30 Mandi
|
Sholat
subuh
Program
Diniyyah Shobahiy
Mandi
Makan
pagi
Belajar di
kelas
Sholat
dzuhur
Makan
siang
Belajar
di kelas
Sholat
Ashar
Program
Diniyyah Masaiy
Mandi
Sholat
maghrib
Tahsin Al qur’an (Iqro’ bagi yang belum lancar
membaca Alqur’an), Kajian Kitab
Makan
malam dan sholat Isya
Tahfidz,
Muhadharah dan Mengulang pelajaran
|
b.
Kegiatan
Kegiatan Mingguan
No
|
Hari
|
Kegiatan
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Senin
sore
(Ba’da
sholat maghrib)
Selasa
(Ba’da maghrib)
(B’ada Isya)
Rabu
(Ba’da
shubuh)
Kamis
(Ba’da
Maghrib)
Jum’at
(Ba’da
subuh)
Sabtu
(Ba’da
Isya)
Ahad
(Ba’da
subuh)
|
Kultum
oleh Penustadzs
Hafalan
Muhadloroh
(Bhs. Arab/Inggris)
Hafalan
Ta’lim
dari Pimpinan Pesantren
Muhadloroh
(Bahasa Indonesia)
Lari
pagi
Kebersihan
kamar dan Lingkungan
|
Dari sekian banyak kegiatan dan
kewajiban santri, permasalahan yang dihadapi yaitu Pondok belum sepenuhnya
menyediakan kebutuhan santi seperti halnya alat makan, dan alas tidur. Hal
tersebut yang masih akan di usahakan oleh pondok pesantren untuk diadakan. Yang
sudah disediakan di pondok diantaranya yaitu berupa dipan kasur, almari
sehingga hal tersebut tidak terlalu memberatkkan santri.
Selain dari hal tersebut,
permasalahan yang terjadi yaitu karena kesadaran siantri yang masih kurang.
Mengapa demikian? Karena ketika jadwal sudah diberikan seharusnya santri dapat
membagi waktu dengan benar. Akan tetapi santri masih ada saja yang memiliki
berbagai alasan untuk mengikuti kegiatan di madrasah. Selain itu dalam perihal
kebahasaan, di asrama pondok pesantren wajib menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa
Arab dan bahasa Inggris. Dimana itu merupakan keunggulan dan kelemahan pula.
Keunggulannya yaitu ketika santri menggunakan bahasa maka akan bertambah bahasa
asing yang dikuasai oleh santri. Untuk kelemahannya sendiri santri belum
sepenuhnya mampu menggunakan bahasa asing tersebut. Sehingga masih menajdi
perhatian khusus bagi pendamping dan pembimbing kamra untuk melatih serta
membagikan motivsi pada santri untuk menggunakan bahasa asing.
C.
PENUTUP
Pendidikan islam merupakan salah satu pendidikan yang berpengaruh
pula dalam dunia pendidikan nasional. Dimana sama-sama memiliki tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memanusiakan manusia. Dalam pendidikan
islam tidak berjalan semulus yang biasanya. Dalam dunia pendidikan pasti
memiliki permasalahan dan kendala yang mengganggu berjalannya kegiatan belajar
mengajar. Seperti yang telah penulis jelaskan diatas bahwasannya permasalahan
akan terjadi seiring kemajuannya globalisasi dan majunya zaman.
DAFTAR
PUSTAKA
Dauly, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam dalam
Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.
Gunawan, Heri. 2014.Pendidikan islam kajian
teoretis dan pemikiran tokoh. Bandung: PT.Remaja.
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perustadzan Tinggi. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
[1]Haidar Putra D,
Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia, (Jakarta:
Pernada media, 2004), hlm. 153
[2]Muhaimin, Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah, Dan Perustadzan Tinggi, (PT.
Rajagrafindo persada: Jakarta, 2005), hlm.6
[3] Heri Gunawan, Pendidikan
Islam Kajian Teoretis Dan Pemikiran Tokoh, (PT. Remaja Rosdakarya: Bandung),
hlm. 11
[4] Haidar Putra D, Pendidikan Islam Dalam Sistem
Pendidikan Nasional..., hlm. 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar