Senin, 08 Mei 2017

1423305203

LAPORAN OBSERVASI
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM PADA
PENDIDIKAN ISLAM FORMAL DAN NON FORMAL
(Studi Kasus di MI Diponegoro dan TPQ Nurul Hidayah)


Description: Description: D:\IAIN\LOGO IAIN.jpg
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi TugasIndividu Mata Kuliah: Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:Rahman Afandi, M.Si.

oleh:
Muhamad Iqbal(1423305203)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2017






A. PENDAHULUAN
Keberhasilan pendidikan bukan hanya dapat diukur dari keunggulan ranah kognitif dan mengabaikan terhadap ranah afektif dan pskimotor. Dalam konteks pendidikan Islam, kelemahan tersebut rupanya bersifat menyeluruh, bukan hanya dialami oleh satu materi tertentu, tetapi dialami seluruh materi. Berkaitan dengan kenyataan ini mengilustrasikan bahwa ada sejumlah peserta didik yang suka hidup mewah dan boros di sekolah, bukankah itu menunjukkan kegagalan dari pendidik dalam mengajarkan nilai-nilai Islam. Ada juga peserta didik yang kurang sopan dalam berbicara dengan orang yang lebih tua, bukankah itu merupakan kegagalan dari pendidik juga.  Akan tetapi kegagalan ini tidak serta merta ada pada diri pendidik. Tetapi juga karena faktor yang lainnya.
Dalam agama Islam menuntut ilmu pengetahuan merupakan suatu kewajiban bagipemeluknya baik lelaki atau perempuan dimanapun dan kapanpun mulai dari lahir sampai mati, baik ilmu yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh sebab itu, dalam laporan ini akan ada pembahasan mengenai pendidikan Islam di lembaga pendidikan Formal dan Non Formal











B.     PEMBAHASAN
1.      Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan adalah merupakan suatu bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal. Dimana manusia ideal merupakan manusia yang memiliki akhlak yang sempurna, yang Nampak sejalan dengan misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yaitu menyempurnakan ahlak yang mulia.[1]
Kemudian pengertian Pendidikan Islam itu sendiri  menurut Ahmad Supardi adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau tuntunan agama Islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah kepada Allah SWT., cinta kasih kepada oang tua dan sesama hidupnya, juga pada tanah airnya sebagai karunia yang diberikan oleh Allah SWT.[2]
Jadi Pendidikan Islam adalah proses bimbingan yang disengaja secara sadar dilakukan seorang dewasa (pendidik) secara maksimal untuk mencapai kepribadian muslim yang sesuai dengan tuntuan ajaran Islam.
2.      Pendidikan Islam Formal dan Non Formal
a)      Pendidikan Islam Formal
Pendidikan Islam Formal merupakan usaha proses bimbingan yang disengaja dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) secara maksimal dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dari setiap peserta didiknya yang dilakukan di sebuah tempat, sekolah dengan kurikulum yang sudah ditetapkan.
b)      Pendidikan Islam Non Formal
Pendidikan Islam Non Formal merupakan usaha proses bimbingan yang disengaja dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) secara maksimal dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dari setiap peserta didiknya yang dilakukan di sebuah tempat, yang tidak terikat dengan lembaga pemerintah serta pemahaman tentang agama Islam lebih ditekankan.
            Dari pengertian tersebut, sebenarnya memilliki tujuan yang sama agar mencapai manusia yang memiliki ahlak yang baik, iman yang kuat dan pemahaman tentang agama Islam lebih mendalam. Akantetapi, sedikit berbeda dimana pendidikan Islam formal terikat dengan lembaga pemerintah (Kementrian Agama) dari segi kurikulum, sarana prasarana, fasilitas dan sebagainya, sedangkan dalam pendidikan Islam non formal tidak terikat dengan lembaga pemerintah yaitu dari segi kurikulum, sarana prasaran, dan fasilitas.





3.      Hasil Observasi
Gambaran Umum Lembaga Pendidikan Formal dan Non Formal
1.      Lembaga Pendidikan Fomal
a.       Identitas Madrasah[20]:
Nama Madrasah                           : Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro 03 Karangklesem  
N.I.S                                            :  20302452
NSS/NSM                                    :  1123310203/11123020145
Alamat                                          :  Jalan. Gunung Tugel No. 10, RT03/ RW 09
Kode Pos                                     :  53144
Desa                                             :  Karangklesem
Kecamatan                                   :  Purwokerto Selatan
Kabupaten                                    :  Banyumas
Propinsi                                        :  Jawa Tengah
Otonomi                                       :  Daerah
Daerah                                          :  Perkotaan
Status Madrasah                           :  Swasta
Status Akreditasi                          :  A
Tahun Berdiri                               :  1968
Penyelenggara Madrasah             :  Yayasan LP Ma’arif NU Cabang Banyumas
Luas Bangunan                            :  360 m
Jarak Ke Pusat Kecamatan          : 1,5 KM
Jarak Ke Pusat Otoda                  :  5 KM
Terletak Pada Lintas                    :  Kecamatan
Organisasi Penyelenggara            :  Organisasi
Telepon                                         : 0281641382
E-mail                                           : midipokarkles@gmail.com
b.      Sejarah Berdirinya MI Diponegoro 03 Karangklesem
MI Diponegoro 03 Karangklesem berdiri pada tanggal 01 Januari 1968 dibawah yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Dasar pendirian salah satu MI di Karangklesem Purwokerto Selatan ini adalah Djawatan Pendidikan Agama Kementrian Agama Republik Indonesia 1/5/4850/11. Dengan luas tanah 360  yang statusnya adalah tanah wakaf, MI Diponegoro 03 Karangklesem ini sudah terakreditasi pada tahun 2010 dengan kategori baik. Kemudian pada tahun 2015 MI Diponegoro 03 Karangklesem Purwokerto berdasarkan SK No.147 /BAP.SM/X/2015 terakreditasi “A” atau sangat baik.
c.    Visi Dan Misi MI Diponegoro 03 Karangklesem
Visi dan misi MI Diponegoro 03 Karangklesem, sebagai berikut:
Visi:
Terwujudnya insan yang beriman, bertaqwa, disiplin, serta unggul dalam prestasi.
Misi:
1)        Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa.
2)        Membentuk generasi yang berkarakter Islami, disiplin, dan bertanggung jawab.
3)        Membentuk generasi yang menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi, trampil dan kreatif.
4)        Menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan agama. 
d.   Tujuan
1)        Mewujudkan siswa MI Diponegoro 03 Karangklesem yang meyakini setiap gerak kita di awasi oleh Allah SWT. Sehingga akan berusaha menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya.
2)        Terwujudnya siswa yang senang ilmu pengetahuan, teknologi sehingga akan terampil serta kreatif.
3)        Terwujudnya lulusan yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman agama dan pengetahuan umum.
e.    Prestasi-Prestasi MI Diponegoro 03 Karangklesem
Prestasi-prestasi yang telah diraih oleh peserta didik di MI Diponegoro 03 Karangklesem, diantaranya sebagai berikut[21]:
1)   Juara I Lomba LCC Agama Tingkat Kecamatan,
2)   Juara I Lomba LCC Maple Umum Tingkat Kecamatan,
3)   Juara I Lomba LCC Mapel Matematika Tingkat Kecamatan,
4)   Juara I Lomba LCC Mapel IPA Tingkat Kecamatan,
5)   Juara I Lomba Pidato Bahasa Arab,
6)   Juara I Lomba Pidato Bahasa Indonesia,
7)   Juara I Lomba Pidato Bahasa Inggris,
8)   Juara I Lomba Tilawatil Qur’an,
9)   Juara I Lomba Murowatal Qur’an,
10)Juara I Lomba Pidato Bahasa Jawa,
11)Juara I Lomba Lomba Siswa Berprestasi,
12)Juara I Lomba Pidato Bahasa Banyumas.

2.      Lembaga Pendidikan Nonformal
Identitas TPQ Nurul Hidayah
Nama                       : Mushola Nurul Hidayah
Nama Pemilik          : Warga Wadas Kelir
Alamat                     : Jl. Wadas kelir ,  Karangklesem,  Purwokerto Selatan
b.      Motivasi mendirikan TPQ
Ingin menebarkan serta melestarikan agama Islam di lingkungan wadas kelir
c.       Kendala
-       Lahan yang kurang sehingga untuk tata letak bangunan masih semprawut
-       Kurangnya tenaga pengajar yang berkompeten
-       Murid belum serius belajar
d.      Keluhan murid
-       Tenaga pengajar yang masih kurang sehingga motivasi untuk belajar juga kurang
-       Fasilitas yang masih sangat kurang
e.       Upaya yang dilakukan TPQ Nurul Hidayah
-       Mencari tenaga pengajar pengganti ketika tenaga pengajar yang semula mengundurkan diri
-       Menyiapkan kurikulum pengajaran
-       Selalu berusaha memenuhi fasilitas yang diperlukan oleh kebutuhan masyarakat
f.       Harapan Murid
-       Apa yang disampaikan murid segera direalisasikan
-       Lebih tanggap dengan suara remaja
-       Semoga lebih baik lagi dalam segala hal
g.      Harapan Pengasuh
-       Semoga bisa memberi manfaat yang berdampak di lingkungan masyarakat
-       Masyarakat dapat aktif ketika pondok melakukan kegiatan sehingga timbul kontak sosial
-       Semoga dapat merealisasikan harapan-harapan santri dan mimpi untuk eL-Fira lebih baik lagi dan tentunya lebih maju lagi.

a.    Sejarah berdirinya TPQ Nurul Hidayah Karang Klesem
Taman Pendidikan Al-Qur’an Nurul Hidayah atau TPQ Nurul Hidayah merupakan sebuah ikhtiar nyata dari warga masyarakat RW 07 (khususnya warga RT 02 s/d RT 06) untuk memiliki sebuah lembaga pendidikan agama islam yang bisa membekali anak-anak mereka dengan pendidikan agama khususnya kemampuan membaca al-qur’an..
Secara bertahap pengurus TPQ Nurul Hidayah mulai melakukan pembenahan di antaranya adalah dengan membuat kurikulum, melengkapi administrasi dan lain sebagainya termasuk juga mengadakan pelatihan bagi segenap tenaga pengajar, selain itu beberapa fasilitas seperti meja, alat peraga juga dipersiapkan demi mendukung tercapainya proses belajar mengajar. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan agama, banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya ke TPQ ini, dengan begitu jumlah santripun semakin banyak, maka disusun sebuah target pembelajaran yang kemudian ditetapkan sebagai kurikulum resmi Taman Pendidikan Al-Qur’an Nurul Hidayah.
Demikian riwayat singkat tentang berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nurul Hidayah Kelurahan Karang Klesem Purwokerto Selatan.
b.    Letak Geografis
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nurul Hidayah berlokasi di Jl. Wadas Kelir Rt/07 Rw/05  Kelurahan Karang Klesem, Kabupaten Banyumas, Kecamatan Purwokerto Selatan. Adapun batas-batas yang mengelilingi wilayah ini adalah:
1)   Sebelah utara berbatasan jalan
2)   Sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk
3)   Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk
4)   Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk
Dilihat dari batas-batas wilayah yang ada disekitarnya, secara geografis TPQ Nurul Hidayah berada di perkampungan jarang penduduk. Demikian gambaran letak geografis TPQ Nurul Hidayah Kelurahan Karang Klesem Purwokerto Selatan.
c.    Visi, Misi dan Tujuan TPQ Nurul Hidayah Karang Klesem
Visi:
Mengupayakan pembinaan anak dan remaja supaya memiliki budi pekerti luhur.
Misi:
a)    MenuSmbuhkan kesadaran untuk mencintai al-qur’an dan mengamalkannya.
b)   Mengembangkan pola pendidikan agama yang kreatif inovatif serta didasari oleh penghayatan nilai-nilai Islam.
c)    Membentuk perilaku akhlaqul karimah.
d.      Tujuan
Adapun tujuan TPQ Nurul Hidayah Karangklesem adalah:
a)    Menghasilkan anak dan remaja yang mampu membaca al-qur’an dengan baik dan benar dan bisa mengamalkannya sebagai pedoman hidup.
b)   Membentuk pola pendidikan yang dapat mengaktifkan dan melibatkan anak dan remaja sekitar sehingga mereka tidak hanya bisa membaca tetapi juga mampu menjelaskan.
c)    Membentuk lingkungan islami yang kondusif bagi anak atau remaja.

4.      Analisis
Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan, menurut penulis perlu adanya wadah yang secara konsisten mengontrol secara berkala di bagian TPQ Nurul Hidayah dimana keberadaannya sebenarnya perlu didukung dari segi pemerintah, dan masyarakat. Dimana mengingat di dalam banyak sekali manfaatnya dari segi pembelajaran atau murid terbiasa dengan tradisi di Indonesia sendiri. Kemudian etika-etika terhadap orang yang lebih tua masih membudaya sehingga perlu dilestarikan sampai kapanpun mengingat di era sekarang banyak sekali remaja yang kurang memilliki perilaku sopan santun terhadap yang lebih tua, kemudian dari segi pembiasaan pengamalan ibadahnya di TPQ Nurul Hidayah sangatlah bagus. Hal tersebut menjadi pembentukan karakter setiap anak dan remaja untuk lebih baik lagi menuju tujuan akhir pendidikan Islam sendiri yakni akhirat.
Kemudian kontak sosial antara anak dan remaja yang satu dengan yang lain juga membudaya, sikap saling tolong menolong, kerjasama dan lainnya.
Hal tersebut akan menjadi timpang karena tidak adanya dukungan pemerintah terhadap keberadaannyaitu sendiri sedangkan kemanfaatannya untuk disandingkan dengan zaman sekarang sangat relevan sebagai penangkal arus globalisasi yang amat sangat cepat itu. Menurut penulis menimbang ketika fasilitas, sarana dan prasarana dalam suatu kegiatan kurang mendapat perhatian.
Dengan demikian perlu pengkajian ulang dari segi peran pemerintah terhadap aktivitas yang ada. Kemudian analisis observasi Pendidikan Agama Islam yang ada di MI Diponegoro, menurut penulis perlu adanya pelatihan dan diklat-diklat untuk guru pendidikan agama islam karena banyak guru pendidikan agama islam yang masih pasrah dengan keadaan yang ada. Sedangkan guru di masa sekarang dituntut untuk lebih kretaif, inovatif mengingat sekarang arus globalisasi sangatlah cepat dan sebagai guru pendidikan agama islam diharapkan dapat menangkal para generasi Indonesia dari pengaruh globalisasi.
islam sangat memotivasi umatnya untuk memfungsikan akal dan rasa secara seimbang. Sesungguhnya tidak ada dikotomi iman dan ilmu pengetahuan dalam Islam karena keduanya merupakan dua materi yang saling mendukung satu sama lain. Menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam Islam merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan muslim yang beriman akan menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah antara iman dan ilmu tidak dapat dipisahkan dalam Islam.
Bahkan perintah Allah SWT yang pertama kepada umat Islam melalui rasul-Nya adalah perintah untuk menuntut ilmu. Firman-Nya dalam Al-Quran:
“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (2)Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3)Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (4)Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (5)Dia
Menurut Dr. Aidh Al-Qarni (2006) bahwa ilmu menjadikan orang dewasa, lapang dada dan bijaksana karena tabir penghalang di depan jiwa terbuka sehingga membawanya keluar dari rasa susah, gundah gulana, dan kesedihan.
Pendidikan, karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, termasuk ke dalam ruang lingkup muamalah. Pendidikan sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan bentuk  amal dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyarakat. Didalam al-Quran terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu sendiri.[3] Sekedar contoh, misalnya mengenai proses pembentukan manusia untuk Fakultas Kedokteran yang terjemahannya( lebih kurang) sebagai berikut,”Dialah (Allah) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari mani yang menjadi segumpal darah. Kemudian Dialah yang mengeluarkan kamu ( dari rahim wanita ) menjadi bayi sehingga kamu dewasa dan menjadi tua…” (QS. Al Mukmin (40) kalimat pertama ayat 67 ). Dan, kalau manusia ciptakan Allah itu sakit, Allah lah yang menyembuhkannya, demikian maksud surat asy-Syu’ara (26):80. Dalam Al-Quran banyak ditemukan dorongan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat  manusia. Bahkan, Al-Quran yang pertama turun pun mengisyaratkan pentingnya strategi dalam mencari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara membaca alam ciptaan Allah. Dorongan untuk menguasai iptek, antara lain disebutkan dalam ayat-ayat berikut:  “Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran. (QS. Ar-Ra’d/13:19). Dalam Firman Allah yang lain yaitu dalam QS. Az-Zumar/39:9 yang artinya: “…katakanlah, ‘Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. Al Quran banyak menghimbau manusia untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain kedua ayat diatas masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang diisyaratkan Al-Quran seperti dalam kedokteran, farmasi, pertanian, atau astronomi yang bermanfaat bagi kajuan dan kesejahteraan umat manusia.[4]
Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa dalam pendidikan Islam harus mengunakan Al Qur’an sebagai sumber utama dalam merumuskan beberapa teori tentang pendidikan islam. Atau dengan kata lain , pendidikan Islam harus berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an  yang penafsirannya dapat dilakukan berdasarkan ijtihad disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Pendidikan, memiliki peran strategis sebagai sarana human resources dan human investment. Selain bertujuan menumbuh kembangkan kehidupan yang lebih baik, pendidikan juga telah nyata-nyata ikut mewarnai dan menjadi landasan moral dan etik dalam prosespemberdayaan jati diri bangsa. Sedemikian pentingnya pendidikan, terutama pendidikan agama Islam, maka wajar jika hakekat pendidikan merupakan proses humanisasi, yang berimplikasi pada proses kependidikan dengan orientasi pengembangan aspek-aspek kemanusiaan manusia, yakni aspek fisik-biologis dan rohaniah-psikologis.Aspek rohaniah-psikologis inilah yang dicoba didewasakan dan di-insan kamil-kan melalui pendidikan sebagai elemen  positif  dalam  pembangunan  kehidupan  yang berkeadaban. Dari pemikiran ini, maka pendidikan merupakan tindakan sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan  fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya ( insan kamil ).

C.     KESIMPULAN
Pendidikan, karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, termasuk ke dalam ruang lingkup muamalah. Pendidikan sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan bentuk  amal dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyarakat. Didalam al-Quran terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu sendiri.
Pendidikan, memiliki peran strategis sebagai sarana human resources dan human investment. Selain bertujuan menumbuh kembangkan kehidupan yang lebih baik, pendidikan juga telah nyata-nyata ikut mewarnai dan menjadi landasan moral dan etik dalam proses pemberdayaan jati diri bangsa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar