PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DI
MASJID
17 DAN MTS MIFTAHUSSALAM BANYUMAS
Laporan ini Di Susun untuk Memenuhi Syarat
Mata
Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu : Rahman Afandi S.Ag.,M.S.I
Disusun
Oleh :
Rizki
Inawati 1423305211
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAHIBTIDAIYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masjid
adalah salah satu tempat ibadah umat islam atau muslim di seluruh dunia, masjid
artinya tempat sujud dan sebutan lain masjid di indonesia adalah mushola,
langgar dan surau istilah tersebut di
peruntukan bagi masjid yang tidak di gunakan untuk shalata jumat, dan umumnya
berukuran kecil. Selain di gunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan
pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan- kegiatan perayaan hari besar,
diskusi, kajian agama,ceramah dan belajar al- quran seiring dilaksanakan di
masjid bahkan dalam sejarah islam, masjid berperan dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan dan lain sebagainya.
Dari
hal tersebut di Purwokerto ada salah satu masjid besar yang baru selesi
direnovasi, pertama kali berdiri, masjid
tujuh belas memiliki luas 8x8 meter dan mampu menampung 150 jamaah. Ketika
jamaah semakin banyak, pada tahun 2013 lalu saat ramadhan masjid itu di
renovasi luasnya mencapai 40x40 meter. Ukuran yang semakin besar membuat masjid
ini mampu menampung jamaah hingga 850 jamaah saat jamaah dan sekitar 1000
jamaah saat digunakan untuk pengajian Masjid tujuh belas ini terletak di
Purwokerto di jalan dr. Angka di depan Rs.Griyatri .
Mts
Miftahussalam Banyumas adalah salah satu Pondok Pesantren Modern di Jawa Tengah
bagian barat yang memadukan kurikulum
pesantren modern dan kurikulum Kementrian Agama/Kementrian Pendidikan Nasional
sehingga menyelenggarkan pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah
Aliyah.
Mulai
Tahun 1986, Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam membuka hubungan
dengan Pondok Pesantren Modern Gontor dalam upaya menggalakan Bahasa Arab dan
Inggris sebagai identitas pondok modern. Sejak saat itu Pondok Modern Gontor
mengirimkan alumninya untuk membina Bahasa Arab dan Inggris serta muatan
kepondokan.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
saja kegiatan yang ada di masjid tujuh
belas?
2. Apa
saja problematika yang ada di masjid tujuh belas?
3. Bagaimana
solusi untuk menghadapi problematika yang ada di masjid tujuh belas?
4. Kurikulum
apa yang di pakai untuk pembelajaran di Mts miftahussalam banyumas?
5. Apa
saja problematika yang ada di Mts miftahussalam banyumas dengan menggunakan
analisis swot?
6. Bagaimana
solusi untuk mengahadapi problematika yang ada di Mts miftahussalam banyumas?
C. Tujuan
penelitian
1. Untuk
mengetahui apa saja kegiatan yang ada di masjid tujuh belas
2. Untuk
mengetahui problematika yang ada di masjid tujuh belas
3. Untuk
mengetahui bagaimana solusi untuk menghadapi problematika di masjid tujuh belas
4. Untuk
mengetahui kurikulum yang di pakai di Mts miftahussalam banyumas
5. Untuk
mengetahui apa saja problematika di Mts miftahussalam banyumas dengan
menggunakan analisis swot
6. Untuk
mengetahui bagaimana solusi untuk mengahadapi problematika yang ada di Mts
miftahussalam banyumas
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Kegiatan
yang ada di Masjid Tujuh Belas
Kegiatan
yang ada di Masjid tujuh belas antara lain ada kegiatan pembelajaran tentang
kitab kitab, sejarah- sejarah islam, peringatan hari- hari besar islam, buka
bersama pada bulan suci ramadahan dan donor darah, lebih lengkap nya kegiatan
antara lain:
FdedSENIN
PUPPuasa sunnah dan ba’’ba’da
mahrib
|
UstadzArif
Hidayatulloh
Ustadz
Abdullah Fawzi,Lc
|
Akhlak
Bulughul Maram
Tafsir
Al-qur’an
|
Pukul
16.30
Ba’da
mahrib
|
SELASA
|
Ustadz
Abu Bakar
|
Kitab
Bulughul Maram
|
Ba’da
Mahrib
|
RABU
|
Ustadz
Abdulrohim
Al
Qurtubi.Lc
|
Kitab
Min Hajul Muslim
|
Ba’da
Mahrib
|
KAMIS
Puasa
Sunnah dan ba’da Mahrib
|
Ustad
Saefuddin Zuhri.Lc
Ustad
Asas El Izzi
|
Kitab
Riyadus sholihin
Kitab
Arbangin Nawawiyah
|
Pukul
16.30
Ba’da
Mahrib
|
JUM’AT
|
Ustad
Juman Abu Ahmad .Lc
|
Tarikh
Khulafa’ir Rasyidin
|
Bada
Mahrib
|
SABTU
|
Sabtu
ke 1 Ustad Ibnu Hasan
Sabtu
ke 2 Ustad Amrullah
Sabtu
ke 3 Ustad Abdullah Zaen
Sabtu
ke 4 Ustad Mintaraga ES
Sabtu
ke 5 Ustad.Prof.Dr.M.Dailami
|
|
Ba’da
Mahrib
|
SENEN
– SABTU
|
Ustad
Umar AR
|
Tahsin
dan Hafalan Al-Qur’an
|
Ba’da
Subuh
|
AHAD
Ba’da
Subuh dan ba’da Mahrib
|
Ahad
ke 1 Ustad Saefuddin Zuhri
Ahad
ke 2 Ustad Amrullah
Ahad
ke 3 ustad Abu Bakar
Ahad
ke 4 Ustad Hendra Sapta
Ahad
ke 5 Ustad Aminudin
|
Fiqh
keluarga
Tafsir
Juz amma
Muamalah
Kontemporer
Shohih
Fadhallul A’mal
Upaya
meraih Khusnul Khotimah
|
Ba’da
Mahrib
|
|
|
|
|
2. Problematika
yang berada di Masjid Tujuh Belas
Berbicara
tentang problematika dalam sebuah organisasi, lembaga pendidikan dan tempat
beribadah itu akan lebih mudah jika menggunakan analisis SWOT, analisis SWOT
adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Oppornutunities and Thereats (
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Sudah mejadi alat yang umum
digunakan dalam perencanaan pendidikan formal maupun non formal, namun ia tetap
merupakan yang efektif dalam menempatkan ptensi institusi maupun maupun yang
lainya.
Melihat dari teori diatas jika
masjid tujuh belas kita analisis menggunakan analisis SWOT antara lain kekuatan : masjid tujuh belas mempunyai
kekuatan yaitu mempunyai tempat yang berbeda dengan masjid masjid lain yang ada di
purwokerto, perbedaan dari segi tempat yang luas hingga bisa menampung 850
hingga 1000 jamaah ini termasuk
Daya
tarik tersendiri dari masjid tujuh belas,
kelemahan:
kelemahan dari masjid tujuh belas antara lain banyak para jamaah yang bukan
dari masyarakat setempat, dikarenakan masjid terletak di kota purwokerto atau
tempat yang rame sehingga ada banyak jamaah dari pendatang atau orang mampir
shalat dalam perjalanan jauh sehingga para jamaah tidak setabil.
peluang
: melihat dari kelemahan yang ditulis diatas sebenarnaya ini bisa menjadi
sebuah peluang bagi masjid tersebut karena lokasinya yang sudah strategis dan
juga banyak orang- orang luar yang melakukan shalat di masjid tersebut ini bisa
menajdi menambah total para jamaah. Ancaman
:
berbicara tentang ancaman saya kira[1]
untuk masjid tujuh belas ini belum ada ancaman yang sekiranya masjid ini gulung
tikar, jadi intinya tidak ada anca proses belajar mengajar adalah man bagi
masjid tujuh belas
3. Kurikulum
di Mts Miftahussalam Banyumas :
No
|
Mata
Pelajaran
|
Diberikan
di kelas
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
A. Mapel Kemadrasahan
|
|
|
|
|
1
|
Pendidikan
Agama Islam
a. Al
Qur’an Hadits
b. Aqidah
Ahlaq
c. Fiqh
d. SKI
|
|
|
|
2
|
PPKn
|
|
|
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
|
|
|
4
|
Bahasa
Arab
|
|
|
|
5
|
Bahasa
Inggris
|
|
|
|
6
|
Mtematika
|
|
|
|
7
|
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
|
|
|
8
|
Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
|
|
|
9
|
Seni
Budaya
|
|
|
|
10
|
Pend.
Jasmani,OR dan Kes
|
|
|
|
11
|
Pilihan
a. Keterampilan
b. Teknologi
Informasi dan Kom
|
|
|
|
B
|
Muatan
Lokal
|
|
|
|
1
|
Bahasa
Daerah/Jawa
|
|
|
|
C
|
Ciri
Khusus
|
|
|
|
6
|
Durusullughoh
|
|
|
|
Untuk mengetahui
Kurikulum yang di pakai di Mts Miftahussalam Banyumas dengan baik bisa
menggunakan analisis Swot.Swot adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses,
Oppornutunities and Thereats ( Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman).
Sudah mejadi alat yang umum digunakan dalam perencanaan pendidikan formal
maupun non formal, namun ia tetap merupakan yang efektif dalam menempatkan
potensi institusi. Swot dapat dipagikedalam dua elmen analisa internal yang
berkonsentrasi pada prestasi institusi itu sendiri, dan analisa lingkungan.
Uji
kekuatan dan kelemahan pada dsarnya audit internal tentang seberapa efektif
performa intitusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks
eksternal atau lingkungan tempat sebuah intitusi beroprasi. Analisa Swotbertujuan
untuk menemukan aspek- aspek penting dari hal- hal tersebut diatas: Kekuatan,
kelamahan, peluang dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan
kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Aktivitas Swot dapat di perkuat dengan menjamin analisa tersebut
berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat institusi
beroprasi. Ini adalah dua variabel kunci dalam membangunatau mengembangkan
strategi jangka panjang institusi.
Di
lihat dari kekuatan :
Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam adalah
Madrasah Tsanawiyah yang memiliki ciri khusus dengan penambahan meteri-materi
kepesantrenan. Hal ini menjadikan Madrasah Tsanawiyah PPPI Miftahussalam memiliki
daya tarik tersendiri dibanding dengan madrasah-madrasah lainnya.Kelemahan : Mts Miftahussalam
adalah[2]
Siswanya kurang memiliki motivasi belajar yang tinggi dan kurang bisa mengatur
waktu dengan baik.Peluang :
Mts Miftahussalam adalah sekolah yang letaknya sangat strategis dekat dengan jalan
raya sehingga banyak siswa / santri yang mendaftar di Pondok pesantren bersama
dengan mendaftar di Mts maupun MA Miftahussalam Banyumas.Ancaman : Santri di
Mts Miftahussalam Banyumas haruslah berhati – hati jika sedang istirahat atau
keluar dari area pondok
4. Problematika
yang ada di Mts Miftahussalam Banyumas
a.
Kurangnya motivasi belajar
1)
Pengertian Motivasi
Motivasi
berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak
dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan.
Motivasi
adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasijuga
bisa diartikan sebagai keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Dari
pengertian motivasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara harfiah
motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan, sedangkan secara
istilah motivasi adalah daya penggerak kekuatan dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu, memberikan arah dalam mencapai
tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya.
Untuk memahami motif manusia perlu kiranya ada penilaian terhadap keinginan
dasar yang ada pada semua manusia yang normal.
Sebagai
bantuan terhadap proses perkembangan sejak lahir dan seterusnya, tingkahlaku
manusia itu dipengaruhi oleh sekumpulan keinginan dan cita- cita yang potensial
yang bekerja sebagai daya pendorong dan penggerak dalam kegiatan-kegiatan
hidupnya. Menurut Mc. Donald yang dikutip Oemar Hamalik mengatakan bahwa: Motivation
is an energy change within the person characterized by affective arousal and
anticipatory goal reaction
Pendapat
di atas menunjukkan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
tumbuh dalam diri seseorang untuk melaksanakan sesuatu guna mencapai tujuan
yang diinginkan. Artinya motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan).
2) Motivasi
ada tiga unsur yang berkaitan, yaitu :
a) Motivasi
dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-perubahan dalam
motivasi timbul dari perubahan- perubahan tertentu di dalam sistem
neuropisiologis dalam organisme manusia, misalnya karena terjadi perubahan
dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi ada juga perubahan energi
yang tidak diketahui.
b) Motivasi
ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal). Mula-mula
merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi
ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin
juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seorang terlibat dalam
suatu diskusi. Karena dia merasa tertarik pada masalah[3]
yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata-katanya dengan lancar
dan cepat keluar.
c) Motivasi
ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi
mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respons-respons
itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam
dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan,
misalnya si A ingin mendapat hadiah maka ia akan belajar, bertanya, membaca
buku, dan mengikuti tes. Oleh sebab itulah mengapa setiap manusia membutuhkan
motivasi khususnya dalam kehidupan.
3) Macam-macam
Motivasi Belajar yaitu :
a)
Motivasi Intrinsik ,yakni berupa hasrat
dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,harapan akan cita – cita
b)
Motivasi ekstrinsik adalah adanya
penghargaan,lingkungan yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik[4]
4) Pentingnya
Motivasi Belajar Siswa
Penelitian
psikologi banyak menghasilkan teori – teori motivasi tentang
perilaku.Perilaku yang penting bagi
manusia adalah belajar dan bekerja.Belajar menimbulkan perubahan mental pada
diri siswa .Motivasi belajar dan motivasi
bekerja merupakan penggerak
kemajuan.
Motivasi
belajar penting bagi siswa dan guru .Bagi siswa pentingnya motivasi belajar
yaitu (1) menyadarkan kedudukan awal belajar,(2) menginformasikan tentang
kekuatan usaha belajar,(3) mengarahkan kegiatan belajar,(4) membesarkan
semangat belajar.Bagi guru yaitu (1) mengetahui dan memahami motivasi belajar
siswa di kelas,(2) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di
antara bermacam – macam peran,(3) memberi peluang guru untuk rekayasa
pedagogis.[5]
Salah
satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam
proses belajar mengajar yaitu kurangnya motivasi belajar sehingga siswa di mts
miftahussalam belajarnya kurang efektif.
5) Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
Belajar
Menurut
Oemar Hamalik ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi,baik motivasi
intrinsik maupun motivasi ekstrinsik diantaranya:
a) Tingkat
kesadaran siswa akan kebutuhan yang mendorong tingkah laku / perbuatannya dan
kesadaran atas tujuan belajar yang hendak di capai.
b) Sikap
guru terhadap kelas ,guru yang bersikap bijak dan selalu merangsang siswa untuk
berbuat kearah suatu tujuan yang jelas dan bermakna bagi kelas.
c) Pengaruh
kelompok siswa.Bila pengaruh kelompok
terlalu kuat maka motivasiny alebih cenderung ke sifat ekstrinsik
d) Suasana
kelas juga berpengaruh terhadap muncul sifat tertentu pada motivasi belajar
siswa[6]
5. Solusi
untuk mengatasi problematika yang ada di Mts Miftahussalam Banyumas yaitu :
a. Membangkitkan
Minat Belajar
Pengaitan
pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting karena tunjukkan bahwa
pengetahuan yang di pelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka.Cara lain yang
dapat di berikan adalah memberikan pilihan kepada siswa tentang materi
pembelajaran yang ingin di pelajari.
b. Mendorong
rasa ingin tau
Guru yang terampil akan mampu
menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelihara rasa ingin tau siswa di dalam kegiatan pembelajaran.
c. Menggunakan
variasi Metode penyajian yang menarik
d. Membantu
siswa dalam merumuskan tujuan belajar
e. Menciptakan
rasa aman dan menyenangkan bagi siswa untuk mengeksplorasi serta
mengekspresikan seluruh potensinya.
f. Kenali
seluruh potensi yang di miliki siswa
Sejak
awal,ajari siswa untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan bagi dirinya
sendiri.Tujuan yang di pilih dan di tetapkan sendiri mengandung motivasi yang
lebih kuat dari pada tujuan yang di tetapkan oleh orang lain.
g. Berkomunikasilah
dengan siswa tentang apa yang ingin mereka wujudkan dan apa saja hambatannya
Kesimpulan dari semua cara di atas
adalah guru harus bisa menciptakan suasana yang menarik agar siswa bisa termotivasi
untuk belajar lebih giat ,dan guru juga bisa menghargai pekerjaan siswa.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis Swot.Swot adalah singkatan dari
Strengths, Weaknesses, Oppornutunities and Thereats ( Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman). Sudah mejadi alat yang umum digunakan dalam perencanaan
pendidikan formal maupun non formal, namun ia tetap merupakan yang efektif
dalam menempatkan potensi institusi. Swot dapat dipagikedalam dua elmen analisa
internal yang berkonsentrasi pada prestasi institusi itu sendiri, dan analisa
lingkungan.Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasijuga bisa diartikan sebagai
keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Daftar
Pustaka
Ad.Rooijakkers.2006.Mengajar dengan Sukses.Jakarta : PT Gramedia
B.Uno,Hamzah.2011.Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara Hamalik,Oemar.2008.Kurikulum
dan Pembelajaran.Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sallis,Edward.2010.manajemen mutu terpadu pendidikan.Jogjakarta: IRCiSoD
Sardiman.2001.Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada
[2]Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2001), hlm. 71
[3] Oemar Hamalik, Kurikulum dan
Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 106.
[4]Hamzah B.Uno,Teori Motivasi dan Pengukurannya,(Jakarta: Bumi Aksara,2011) Cet.ke
7,hlm.23
[5]Ad.Rooijakkers,Mengajar dengan Sukses,(Jakarta : PT
Gramedia ,2006),hlm.1
[6] Oemar Hambalik ...........hlm.121
Tidak ada komentar:
Posting Komentar