Minggu, 07 Mei 2017

1423305211

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DI
MASJID 17  DAN MTS MIFTAHUSSALAM BANYUMAS

Laporan ini Di Susun untuk Memenuhi Syarat
Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Rahman Afandi S.Ag.,M.S.I


Disusun Oleh :
Rizki Inawati              1423305211

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAHIBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masjid adalah salah satu tempat ibadah umat islam atau muslim di seluruh dunia, masjid artinya tempat sujud dan sebutan lain masjid di indonesia adalah mushola, langgar dan surau  istilah tersebut di peruntukan bagi masjid yang tidak di gunakan untuk shalata jumat, dan umumnya berukuran kecil. Selain di gunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan- kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,ceramah dan belajar al- quran seiring dilaksanakan di masjid bahkan dalam sejarah islam, masjid berperan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan dan lain sebagainya.
Dari hal tersebut di Purwokerto ada salah satu masjid besar yang baru selesi direnovasi, pertama kali  berdiri, masjid tujuh belas memiliki luas 8x8 meter dan mampu menampung 150 jamaah. Ketika jamaah semakin banyak, pada tahun 2013 lalu saat ramadhan masjid itu di renovasi luasnya mencapai 40x40 meter. Ukuran yang semakin besar membuat masjid ini mampu menampung jamaah hingga 850 jamaah saat jamaah dan sekitar 1000 jamaah saat digunakan untuk pengajian Masjid tujuh belas ini terletak di Purwokerto di jalan dr. Angka di depan Rs.Griyatri .
Mts Miftahussalam Banyumas adalah salah satu Pondok Pesantren Modern di Jawa Tengah bagian barat  yang memadukan kurikulum pesantren modern dan kurikulum Kementrian Agama/Kementrian Pendidikan Nasional sehingga menyelenggarkan pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
Mulai Tahun 1986, Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam membuka hubungan dengan Pondok Pesantren Modern Gontor dalam upaya menggalakan Bahasa Arab dan Inggris sebagai identitas pondok modern. Sejak saat itu Pondok Modern Gontor mengirimkan alumninya untuk membina Bahasa Arab dan Inggris serta muatan kepondokan.
B.     Rumusan masalah
1.    Apa saja  kegiatan yang ada di masjid tujuh belas?
2.    Apa saja problematika yang ada di masjid tujuh belas?
3.    Bagaimana solusi untuk menghadapi problematika yang ada di masjid tujuh belas?
4.    Kurikulum apa yang di pakai untuk pembelajaran di Mts miftahussalam banyumas?
5.    Apa saja problematika yang ada di Mts miftahussalam banyumas dengan menggunakan analisis swot?
6.    Bagaimana solusi untuk mengahadapi problematika yang ada di Mts miftahussalam banyumas?
C.     Tujuan penelitian
1.      Untuk mengetahui apa saja kegiatan yang ada di masjid tujuh belas
2.      Untuk mengetahui problematika yang ada di masjid tujuh belas
3.      Untuk mengetahui bagaimana solusi untuk menghadapi problematika di masjid tujuh belas
4.      Untuk mengetahui kurikulum yang di pakai di Mts miftahussalam banyumas
5.      Untuk mengetahui apa saja problematika di Mts miftahussalam banyumas dengan menggunakan analisis swot
6.      Untuk mengetahui bagaimana solusi untuk mengahadapi problematika yang ada di Mts miftahussalam banyumas






BAB II
PEMBAHASAN

1.      Kegiatan yang ada di Masjid Tujuh Belas
Kegiatan yang ada di Masjid tujuh belas antara lain ada kegiatan pembelajaran tentang kitab kitab, sejarah- sejarah islam, peringatan hari- hari besar islam, buka bersama pada bulan suci ramadahan dan donor darah, lebih lengkap nya kegiatan antara lain:

FdedSENIN
PUPPuasa sunnah dan ba’’ba’da mahrib
UstadzArif Hidayatulloh
Ustadz Abdullah Fawzi,Lc
Akhlak Bulughul Maram
Tafsir Al-qur’an
Pukul 16.30

Ba’da mahrib
SELASA

Ustadz Abu Bakar
Kitab Bulughul Maram
Ba’da Mahrib
RABU
Ustadz Abdulrohim
Al Qurtubi.Lc
Kitab Min Hajul Muslim
Ba’da Mahrib
KAMIS
Puasa Sunnah dan ba’da Mahrib
Ustad Saefuddin Zuhri.Lc
Ustad Asas El Izzi
Kitab Riyadus sholihin
Kitab Arbangin Nawawiyah
Pukul 16.30

Ba’da Mahrib
JUM’AT

Ustad Juman Abu Ahmad .Lc
Tarikh Khulafa’ir Rasyidin
Bada Mahrib
SABTU

Sabtu ke 1 Ustad Ibnu Hasan
Sabtu ke 2 Ustad Amrullah
Sabtu ke 3 Ustad Abdullah Zaen
Sabtu ke 4 Ustad Mintaraga ES
Sabtu ke 5 Ustad.Prof.Dr.M.Dailami

Ba’da Mahrib
SENEN – SABTU
Ustad Umar AR
Tahsin dan Hafalan Al-Qur’an
Ba’da Subuh
AHAD
Ba’da Subuh dan ba’da Mahrib
Ahad ke 1 Ustad Saefuddin Zuhri
Ahad ke 2 Ustad Amrullah
Ahad ke 3 ustad Abu Bakar
Ahad ke 4 Ustad Hendra Sapta
Ahad ke 5 Ustad Aminudin
Fiqh keluarga
Tafsir Juz amma
Muamalah Kontemporer
Shohih Fadhallul A’mal
Upaya meraih Khusnul Khotimah
Ba’da Mahrib




2.      Problematika yang berada di Masjid Tujuh Belas
Berbicara tentang problematika dalam sebuah organisasi, lembaga pendidikan dan tempat beribadah itu akan lebih mudah jika menggunakan analisis SWOT, analisis SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Oppornutunities and Thereats ( Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Sudah mejadi alat yang umum digunakan dalam perencanaan pendidikan formal maupun non formal, namun ia tetap merupakan yang efektif dalam menempatkan ptensi institusi maupun maupun yang lainya.
Melihat dari teori diatas jika masjid tujuh belas kita analisis menggunakan analisis SWOT antara lain kekuatan : masjid tujuh belas mempunyai kekuatan yaitu mempunyai tempat yang berbeda dengan masjid masjid lain yang ada di purwokerto, perbedaan dari segi tempat yang luas hingga bisa menampung 850 hingga 1000 jamaah ini termasuk Daya tarik tersendiri dari masjid tujuh belas,  kelemahan: kelemahan dari masjid tujuh belas antara lain banyak para jamaah yang bukan dari masyarakat setempat, dikarenakan masjid terletak di kota purwokerto atau tempat yang rame sehingga ada banyak jamaah dari pendatang atau orang mampir shalat dalam perjalanan jauh sehingga para jamaah tidak setabil.
 peluang : melihat dari kelemahan yang ditulis diatas sebenarnaya ini bisa menjadi sebuah peluang bagi masjid tersebut karena lokasinya yang sudah strategis dan juga banyak orang- orang luar yang melakukan shalat di masjid tersebut ini bisa menajdi menambah total para jamaah.  Ancaman : berbicara tentang ancaman saya kira[1] untuk masjid tujuh belas ini belum ada ancaman yang sekiranya masjid ini gulung tikar, jadi intinya tidak ada anca proses belajar mengajar adalah man bagi masjid tujuh belas
3.    Kurikulum di Mts Miftahussalam Banyumas :
No
Mata Pelajaran
Diberikan di kelas
VII
VIII
IX
A.     Mapel Kemadrasahan



1
Pendidikan Agama Islam
a.   Al Qur’an Hadits
b.  Aqidah Ahlaq
c.   Fiqh
d.  SKI



2
PPKn



3
Bahasa Indonesia



4
Bahasa Arab



5
Bahasa Inggris



6
Mtematika



7
Ilmu Pengetahuan Alam



8
Ilmu Pengetahuan Sosial



9
Seni Budaya



10
Pend. Jasmani,OR dan Kes



11
Pilihan
a.  Keterampilan
b. Teknologi Informasi dan Kom



B
Muatan Lokal



1
Bahasa Daerah/Jawa



C
Ciri Khusus



6
Durusullughoh




Untuk mengetahui Kurikulum yang di pakai di Mts Miftahussalam Banyumas dengan baik bisa menggunakan analisis Swot.Swot adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Oppornutunities and Thereats ( Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Sudah mejadi alat yang umum digunakan dalam perencanaan pendidikan formal maupun non formal, namun ia tetap merupakan yang efektif dalam menempatkan potensi institusi. Swot dapat dipagikedalam dua elmen analisa internal yang berkonsentrasi pada prestasi institusi itu sendiri, dan analisa lingkungan.
Uji kekuatan dan kelemahan pada dsarnya audit internal tentang seberapa efektif performa intitusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah intitusi beroprasi. Analisa Swotbertujuan untuk menemukan aspek- aspek penting dari hal- hal tersebut diatas: Kekuatan, kelamahan, peluang dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Aktivitas Swot dapat di perkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat institusi beroprasi. Ini adalah dua variabel kunci dalam membangunatau mengembangkan strategi jangka panjang institusi.
Di lihat dari kekuatan : Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam adalah Madrasah Tsanawiyah yang memiliki ciri khusus dengan penambahan meteri-materi kepesantrenan. Hal ini menjadikan Madrasah Tsanawiyah PPPI Miftahussalam memiliki daya tarik tersendiri dibanding dengan madrasah-madrasah lainnya.Kelemahan : Mts Miftahussalam adalah[2] Siswanya kurang memiliki motivasi belajar yang tinggi dan kurang bisa mengatur waktu dengan baik.Peluang : Mts Miftahussalam adalah sekolah yang letaknya sangat strategis dekat dengan jalan raya sehingga banyak siswa / santri yang mendaftar di Pondok pesantren bersama dengan mendaftar di Mts maupun MA Miftahussalam Banyumas.Ancaman : Santri di Mts Miftahussalam Banyumas haruslah berhati – hati jika sedang istirahat atau keluar dari area pondok
4.      Problematika yang ada di Mts Miftahussalam Banyumas
a.       Kurangnya motivasi belajar
1)      Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasijuga bisa diartikan sebagai keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Dari pengertian motivasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan, sedangkan secara istilah motivasi adalah daya penggerak kekuatan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu, memberikan arah dalam mencapai tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. Untuk memahami motif manusia perlu kiranya ada penilaian terhadap keinginan dasar yang ada pada semua manusia yang normal.
Sebagai bantuan terhadap proses perkembangan sejak lahir dan seterusnya, tingkahlaku manusia itu dipengaruhi oleh sekumpulan keinginan dan cita- cita yang potensial yang bekerja sebagai daya pendorong dan penggerak dalam kegiatan-kegiatan hidupnya. Menurut Mc. Donald yang dikutip Oemar Hamalik mengatakan bahwa: Motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction
Pendapat di atas menunjukkan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang tumbuh dalam diri seseorang untuk melaksanakan sesuatu guna mencapai tujuan yang diinginkan. Artinya motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan).
2)      Motivasi ada tiga unsur yang berkaitan, yaitu :
a)    Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan- perubahan tertentu di dalam sistem neuropisiologis dalam organisme manusia, misalnya karena terjadi perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi ada juga perubahan energi yang tidak diketahui.
b)   Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal). Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seorang terlibat dalam suatu diskusi. Karena dia merasa tertarik pada masalah[3] yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata-katanya dengan lancar dan cepat keluar.
c)    Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan, misalnya si A ingin mendapat hadiah maka ia akan belajar, bertanya, membaca buku, dan mengikuti tes. Oleh sebab itulah mengapa setiap manusia membutuhkan motivasi khususnya dalam kehidupan.
3)      Macam-macam Motivasi Belajar yaitu :
a)        Motivasi Intrinsik ,yakni berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,harapan akan cita – cita
b)        Motivasi ekstrinsik adalah adanya penghargaan,lingkungan yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik[4]
4)      Pentingnya Motivasi Belajar Siswa
Penelitian psikologi banyak menghasilkan teori – teori motivasi tentang perilaku.Perilaku  yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja.Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa .Motivasi belajar dan motivasi  bekerja  merupakan penggerak kemajuan.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru .Bagi siswa pentingnya motivasi belajar yaitu (1) menyadarkan kedudukan awal belajar,(2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar,(3) mengarahkan kegiatan belajar,(4) membesarkan semangat belajar.Bagi guru yaitu (1) mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas,(2) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam – macam peran,(3) memberi peluang guru untuk rekayasa pedagogis.[5]
Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar yaitu kurangnya motivasi belajar sehingga siswa di mts miftahussalam belajarnya kurang efektif.
5)       Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Oemar Hamalik ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi,baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik diantaranya:
a)    Tingkat kesadaran siswa akan kebutuhan yang mendorong tingkah laku / perbuatannya dan kesadaran atas tujuan belajar yang hendak di capai.
b)   Sikap guru terhadap kelas ,guru yang bersikap bijak dan selalu merangsang siswa untuk berbuat kearah suatu tujuan yang jelas dan bermakna bagi kelas.
c)    Pengaruh kelompok siswa.Bila pengaruh  kelompok terlalu kuat maka motivasiny alebih cenderung ke sifat ekstrinsik
d)   Suasana kelas juga berpengaruh terhadap muncul sifat tertentu pada motivasi belajar siswa[6]
5.      Solusi untuk mengatasi problematika yang ada di Mts Miftahussalam Banyumas yaitu :
a.       Membangkitkan Minat Belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting karena tunjukkan bahwa pengetahuan yang di pelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka.Cara lain yang dapat di berikan adalah memberikan pilihan kepada siswa tentang materi pembelajaran yang ingin di pelajari.
b.      Mendorong rasa ingin tau
Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelihara rasa ingin tau siswa  di dalam kegiatan pembelajaran.
c.       Menggunakan variasi Metode penyajian yang menarik
d.      Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar
e.       Menciptakan rasa aman dan menyenangkan bagi siswa untuk mengeksplorasi serta mengekspresikan seluruh potensinya.
f.       Kenali seluruh potensi yang di miliki siswa
Sejak awal,ajari siswa untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.Tujuan yang di pilih dan di tetapkan sendiri mengandung motivasi yang lebih kuat dari pada tujuan yang di tetapkan oleh orang lain.
g.      Berkomunikasilah dengan siswa tentang apa yang ingin mereka wujudkan dan apa saja hambatannya
Kesimpulan dari semua cara di atas adalah guru harus bisa menciptakan suasana yang menarik agar siswa bisa termotivasi untuk belajar lebih giat ,dan guru juga bisa menghargai pekerjaan siswa.


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
 Analisis Swot.Swot adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Oppornutunities and Thereats ( Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Sudah mejadi alat yang umum digunakan dalam perencanaan pendidikan formal maupun non formal, namun ia tetap merupakan yang efektif dalam menempatkan potensi institusi. Swot dapat dipagikedalam dua elmen analisa internal yang berkonsentrasi pada prestasi institusi itu sendiri, dan analisa lingkungan.Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
 Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasijuga bisa diartikan sebagai keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.










Daftar Pustaka
Ad.Rooijakkers.2006.Mengajar dengan Sukses.Jakarta : PT Gramedia
B.Uno,Hamzah.2011.Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara Hamalik,Oemar.2008.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sallis,Edward.2010.manajemen mutu terpadu pendidikan.Jogjakarta: IRCiSoD
Sardiman.2001.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada







[1] Edward Sallis, Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, (Yogyakarta: IRCiSoD,2010), hlm. 221-222.
[2]Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2001), hlm. 71


[3] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 106.

[4]Hamzah B.Uno,Teori Motivasi dan Pengukurannya,(Jakarta: Bumi Aksara,2011) Cet.ke 7,hlm.23
[5]Ad.Rooijakkers,Mengajar dengan Sukses,(Jakarta : PT Gramedia ,2006),hlm.1
[6] Oemar Hambalik ...........hlm.121

Tidak ada komentar:

Posting Komentar