Minggu, 07 Mei 2017

1423305220

LAPORAN HASIL OBSERVASI


                                                                                                       







Laporan ini disusun guna memenuhi tugas Individu
Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam (KSPI)
Dosen Pengampu : Rahman Affandi S.Pd , M.pd

DI SUSUN OLEH:
TRI LIA YULIANTI (1423305220)
VI PGMI E






PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2017
PENDAHULUAN
A.    Pendahuluan
Sekolah  merupakan lembaga formal yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar  serta tempat perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, Sementara TPQ atau TPA merupakan lembaga non formal jenis keagamaan islam yang bertujuan memberikan pengajaran mengenai Al-Qur’an serta wawasan sejak dini . Jadi Sekolah dan TPQ merupakan tempat belajar agama dan umum sejak dini . Dalam setiap lembaga pasti terdapat kendala yang bisa saja menghalangi proses belajar mengajar temasuk di dunia pendidikan. Saat ini siswa sudah mengenal yang namanya teknologi internet yang bisa mereka akses di handphone atau dimanapun dan kapanpun . Namun saat ini internet tersebut juga memiliki pengaruh buruh juga terhadap perkembangan anak .
Dari uraian dia atas dapat dijelaskan mengenai permasalahan yang sering muncul dalamdunia pendidikan, yang salah satunya di MI Ma’arif NU Kebasen dan TPQ Khamdil Munawar .
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses belajar mengajar di MI & TPQ?
2.      Bagaimana problematika Pendidikan Islamdi MI &TPQ?
3.      Bagaimana upaya Penyelesaikan problematika tersebut?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui proses belajar Mengajar di MI & TPQ
2.      Untuk mengetahui problematika Pendidikan Islam di MI &TPQ?
3.      Untuk mengetahui upaya Penyelesaikan problematika tersebut?

BIOGRAFI
1.      MI Ma’arif NU Kebasen
A.    Biografi Sekolah
a.       Nama                           : MI Ma’arif NU 1 Kebasen
b.      Alamat                                    : Jl. Masjid Pandak Rt 04/07, Kalisalak, Kebasen
c.       NSM                           : 111233020027
d.      NSB                            : 00727181072250
e.       Berdiri Tahun              : 1966
f.       Diselenggarakan          : Pagi
B.     Tanah
a.       Luas tanah                   : 1370 m²
b.      Luas Bangunan           : 920 m²
c.       Luas Halaman             : 350 m²
d.      Status Tanah               : Wakaf
C.     Sarana dan Prasarana
a.       Gedung Kelas
b.      Kantor
c.       UKS
d.      Perpustakaan
e.       Toilet dan tempat wudhu
f.       Lapangan
g.      Masjid
h.      Tempat Parkir
2.      TPQ Khamdil Munawar
Nama TPQ      : TPQ khamdil Munawar
Berdiri Tahun  : 1990
Alamat            : Desa Sawangan, Gombolori Rt 03/03, Kebasen
(Masjid Khamdil Munawar)
Diselenggarkan : Sore (15.30 – 17.00)
Di Pimpin        : -  Ibu Hj.Rupinah,
-          Ibu Hj. Saripah




HASIL OBSERVASI
1.      MI Ma’arif NU Kebasen
Hari, Tanggal                           : Sabtu,28 April 2017
Waktu                                      : Jam 08.00 – 10.00
Tempat                                    : MI Ma’arif NU Kebasen
Laporan Hasil Wawancara     
-          Narasumber     : Oky Prasetyowaty, S,Pd
-          Jabatan            : Guru Kelas 2

Pertanyaan Wawancara
1.                Kurikulum tahun berapa yang digunakan di sekolah ini?
2.                Ekstrakulikuler apa saja yang ada disini?
3.                Jumlah peserta didik di sekolah ini?
4.                Prestasi apa saja yang pernah diperoleh siswa?
5.                Jumlah guru ada berapa?
6.                Jumlah guru Tetap dan honorer?
7.                Jam beban mengajar tiap guru?
8.                Dari pemerintah dana apa saja untuk sekolah ini?
9.                Apa saja sarana dan prasarana ada di sekolah ini?
10.            Bagaimana Hubungan sekolah dengan masyarakat , Adakah kendala?
11.            Usaha apa yang digunakan untuk meningkatkan popularitas sekolah?
12.            Sanksi bagi melanggar peraturan sekolah ?

Hasil Wawancara
Di MI Ma’arif NU Kebasen Masih menggunakan kurikulum KTSP disebabkan apabila menggunakan kurikulum 2013, guru belum sepenuhnya memahami kurikulum tersebut . Di MI ini terdapat sekitar 260 Siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 karena dari kelas 1 sampai kelas 5 itu terdapat 2 kelas setiap kelas berisi  sekitar 20 siswa sementara kelas 6 di jadikan 1 kelas karena sudah tingkatan atas yang kemudian akan ada ujian madrasah. Jumlah guru di MI ada 12 guru, dari yang PNS hanya ada 3 guru sementara yang lainnya masih bakti . Jam beban setiap guru itu berbeda beda sesuai tingkatan. Untuk tingkatan kelas 1, 2, 3 jam bebannya hanya 24 jam per minggu sementara kelas 4,5, 6  jam bebannya 31 Jam per minggu.
Dana yang diperoleh sekolah ini hanya dari DANA BOS, ekstrakulikuler yang ada disini ada Drum band, Hadroh, TPQ, Kentongan, Pramuka. Prestasi yang pernah di raih oleh para siwa MTQ, Volly, Pidato, Bulutangkis, Tilawah, dll. Sarana serta prasarana yang terdapat di sekolah ini ada Kelas, Pepustakaan, toilet, meja, kursi, papan tulis, kantor, masjid,dll . Kemudian Sampai saat ini hubungan sekolah dengan masyarakat belum menemui kendala apapun, Serta masyarakat mendukung sekali dengan adanya MI ini dikarenakan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah MI tidak perlu jauh jauh ke luar desa .
Cara MI mempromosikan sekolahnya juga di bilang unik Melalui lomba – lomba yang pernah diadakan. Setiap sekolah pasti memiliki peraturan yang wajib ditaati oleh setiap siswa. Apabila siswa melanggar juga terdapat berbagai teguran .Jika pelanggaran masih awal di nasehati atau bimbingan secara pribadi , tapi kalau sudah susah dinasehati harus di tegur berupa peringatan keras yang juga harus memanggil orang tua ke sekolah.
2.      TPQ Khamdil Munawar
Hari,Tanggal   : Minggu.30 April 2017
Waktu                         : 15.30 – 17.00 WIB
Tempat            : TPQ Khamdil Munawar
Laporan Hasil Observasi
            Narasumber     : Ibu Hj. Rupinah
            Jabatan            : Ustadzah / Pengajar
Pertanyaan Wawancara :
1.    Jam kegiatan TPQ?
2.    Metode yang digunakan di TPQ ?
3.    Pembagian kelas di TPQ ?
4.    Jumlah Pengajar di TPQ ?
5.    Jumlah Santri di TPQ ?
6.    Sarana dan Prasarana di TPQ ?

Hasil Wawancara
Kegiatan TPQ di Masjid Khamdil Munawar yang dilakukan mulai jam setengah 4 sore sampai jam 5 sore yang terdiri kurang lebih 30 santri yang terbagi menjadi 3 kelas yakni Kelas iqro, Kelas Al- Qur’an serta kelas Hafalan. Dalam TPQ ini metode menggunakan metode hafalan , serta simakan oleh pengajar kepada santri . Jumlah pengajar di TPQ ini hanya ada 2 itu juga pengajarnya sudah sepuh ,  Sarana dan prasarana yang di miliki ada meja , iqro, al qur’an , papan tulis, lemari,dll .



PEMBAHASAN
A.    Proses Kegiatan Belajar  Mengajar
1.      MI Ma’arif NU 1 Kebasen
a.       Kegiatan Awal (15 Menit)
-          Membuka pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran.
-          Mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar
Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya
-          Mengkondisikan peserta didik
-          Apersepsi
Setelah perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik. Guru mulai memotivasi peserta didik dan mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya.
b.      Kegiatan Inti (60 menit)
-          Peserta didik mengumpulkan tugas mereka.yang sudah diberikan sama guru pada pertemuan sebelumnya, bagi siswa yang tidak mengumpulkan tetap mendapat konsekuensinya yaitu nilai tidak memenuhi kriteria atau KKM. Hal itu bertujuan mendidik agar pentingnya mengerjakan tugas dan mengumpulkan tepat waktu.
-          Guru menjelaskan pemecahan masalah dari tugas yang sudah diberikan kepada siswa.agar siswa tahu apabila ada kesalahan dari soal yang sudah para siswa kerjakan.
-          Terjadi proses tanya jawab antara siswa kepada guru dari materi yang belum dipahami oleh siswa.
-          Guru melihat secara langsung buku catatan para siswa ,apakah para siswa mencatat materi yang sudah diajarkan.
c.        Menutup pembelajaran (15 menit)
-          Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa dipertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian. Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberikan salam..

2.      TPQ Khamdil Munawar
a.       Guru memasuki kelas dan mengucap salam
b.      Berdo’a
c.       Proses mengaji
d.      Tambahan materi :
Senin               : hadroh
Selasa              : tajwid
Rabu                : bahasa arab
Jumat               : fiqh
Sabtu               : tauhid
Ahad               : praktek sholat ,
   wudhu,
   do’a sehari-hari
e.       Penutup : berdo’a dan mengucap salam

B.     Problematika Pendidikan Islam di MI dan TPQ
Problematika berasal dari bahasa inggris “problem” yang artinya persoalan, masalah. Istilah umum yang digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu Tarbiyah ,Ta’lim , Ta’dib
Istilah Tarbiyah
Kata Tarbiyah berasal dari kata dasar “Rabba” (رَبَّى), yurabbi (يُرَبِّى) menjadi “tarbiyah” yang berarti memelihara, membesarkan dan mendidik.
Istilah Ta’lim
Secara etimologi, ta’lim berkonotasi pembelajaran, yaitu  proses memindahkan ilmu pengetahuan. Hakekat ilmu pengetahuan bersumber dari Allah SWT. Adapun proses pembelajaran (ta’lim) secara simbolis dinyatakan dalam informasi al-Qur’an ketika penciptaan Adam as oleh Allah SWT, ia menerima pemahaman tentang konsep ilmu pengetahuan langsung dari penciptanya. Proses pembelajaran ini disajikan dengan menggunakan konsep ta’lim yang sekaligus menjelaskan hubungan antara pengetahuan Adam as dengan Tuhannya.
Istilah Ta’dib
Menurut al-Attas, istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam adalah Ta’dib, konsep ini didasarkan pada hadits Nabi:
اِدَّ بَنِيْ رَبِّى فَأَحْسَنَ تَـأْدِيْبِيْ {رواه العسكرى عن على}
Artinya : “Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku”
(HR. al-Askary dari Ali r.a).
Ta’dib berarti pengenalan dan pengetahuan secara berangsur-angsur yang ditanamkan ke dalamdiri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan kepribadiannya.
Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan peserta didik dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.
Jadi dapat disimpulkan dari pengertian problematika pendidikan islam. Berarti problematika pendidikan islam adalah masalah-masalah yang terjadi dalam pendidikan islam.
Dasar dasar system Pendidikan Islam[1]
-          Al-Qur’an
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa al-qur’an sebagai dasar pendidikan islam sebagai titik tolak ukur keberangkatan system pendidikan islam. Al-quran merupakan dasar pendidikan islam karena al-quran menyampaikan pesan pesan pendidikan kepada umat manusia yang berakal.
-          As-Sunnah
As-sunnah merupakan barometer keberhasilan allah menghadirkan manusia teladan yang sempurna.Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai manusia yang memeiliki sifat sidik , amanah, tabligh, fathanah. Serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
-          Atsar dan Ijma Sahabat
Telah dijelaskan dalam sejarah bahwa para sahabat bergotong royong membangun masjid nabawi sabgai pusat pendidikan islam, majelis taklim, membangun madrasah dan meyebarkan ilmu yang diterima dari rasullulah SAW.
-          Ijtihad Ulama
Muhammad abduh adalah salah satu tokoh politik dan pendidik yang menyarankan agar umat islam keluar dari belenggu taklid fanatisme buta dan kebodohan, dengan mencari ilmu , mengembangkan dunia pendidikan dan berijtihad.

1.      MI Ma’arif  NU Kebasen
Di setiap sekolah pasti memiliki suatu permasalahan yang sulit di pecahkan oleh pihak sekolah, termasuk di Madrasah ibtidaiyah , Berdasarkan hasil observasi di MI Ma’arif NU Kebasen  terdapat beberapa masalah
a.       Sulitnya meningkatkan minat baca di Madrasah Ibtidaiyah
Membaca merupakan cara tersendiri untuk menambah ilmu , namun saat ini siswa jarang sekali untuk mengunjungi perpustakaan padahal di sekolah mereka terdapat perpustakaan yang luas. Saat jam istirahat mereka lebih senang untuk bermain dan jajan di bandingkan untuk ke perpustakaan. Mereka menganggap bahwa buku buku yang di perpustakaan merupakan buku kuno sehingga mereka enggan untuk ke perpustakaan.
Upaya yang dilakukan oleh sekolah yakni melalui memberi variasi buku yang di perpus seperti buku mewarnai, buku cerita, dll , sehingga minat membaca mereka lebih tinggi . kemudian juga guru perlu menyampaikan pentingnya membaca buku karena dengan membaca buku merupakan jembatan ilmu .
b.      Sulitnya Menghapus budaya mencontek
Budaya mencontek merupakan hal yang tidak asing bagi kita terutama saat ulangan atau ujian. Usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapat hasil yang bagus namun tidak perlu bersusah payah belajar .Mereka akan melakukan trik/usaha apapun agar ketika mencontek mereka sukses. Budaya tersebut merupakan perbuatan yang tidak baik dilakukan untuk itu mencontek dilarang oleh semua sekolah. Dan berpengaruh juga ketika dewasa mereka belajar dari mencontek biasanya korupsi, yang menghalalkan segala cara demi sukses.
Mencontek itu perlu di hapuskan demi menciptakan generasi muda yang bersifat jujur serta pandai, misalnya jika ulangan guru menyuruh siswa mengumpulkan catatan atau tas d depan supaya mereka tidak mencontek, tempat duduk mereka juga ketika ulangan harus diberi celah sehingga teman mereka tidak bisa mencontek , apabila ada yang masih mencontek hasil ulangan ditutupi saja dengan kertas soal atau tangan .
c.       Media pembelajaran yang kurang bervariasi
Guru biasanya menggunakan media pembelajaran yang itu itu saja sehingga siswa akan mudah bosan dengan pembelajaran yang mereka pelajari . Siswa Madrasah Ibtidaiyah di umur yang masih anak anak biasanya tidak suka hal yang membuat mereka bosan. Apabila siswa sudah malas mengikuti pelajaran apapun yang guru lakukan pasti sudah membuat mereka BT.
Supaya pembelajaran tidak membosankan guru perlu melakukan variasi dalam mengajar , misalnya di jelaskan menggunakan system gambar, cerita yang menarik serta menghubungkan demgan tokoh kartun yang sedang popular saat itu.
d.      Pergaulan Bebas
Saat ini pergaulan bebas sudah merajalela dimana mana baik anak anak maupun dewasa . Bahkan internet pun sudah bias di akses oleh siapapun . Anak jaman sekarang juga sudah memiliki Handphone yang bisa mengakses internet, Media social pun sudah popular untuk anak jaman sekarang .Tidak hanya internet pergaulan bebaspun kini telah berpengaruh buruk bagi anak anak , misalnya anak kecil sekarang sudah pada pintar berbohong demi hal hal yang kurang bermanfaat, anak sekarang juga sudah mengenal yang namanya rokok, bahkan mereka rela ngumpulin uang bareng teman temannya demi hanya memebri rokok 1 batang untuk bersama.
e.       Jam kosong yang di sia – siakan di Madrasah Ibtidaiyah
Jam kosong sering terjadi di setiap kelas, baik gurunya sibuk atau ada urusan lain. Biasanya jam kosong mereka hanya di beri tugas oleh guru untuk di kerjakan . Namanya juga anak anak di suruh mengerjakan tugas pasti mereka lari – larian apalagi tidak ada gurunya .
Upaya guru terhadap siiswa dalam mlewati jam kosong itu banyak bervariasi misalnya : mengajak siswa untuk membuat kerajinan tangan , membuat permainan yang berhubungan dengan pelajaran, dll.

2.      TPQ Khamdil Munawar
Problematika yang dialami di sini juga hamper sama  ketika di sekolah
a.       Tenaga Pengajar yang minim
Disini pengajarnya hanya ada 2 orang karena kurangnya minat kaum muda untuk membantu sementara santri di TPQ tersebut sekitar 30 santri . Minat santri yang ingin belajar ngaji disini sangat besar .
            Seharusnya sebagai generasi muda kita perlu yang adaya motivasi dari berbagi pihak misalnya seorang hafidz al-qur’an , orang sukses, dll . kemudian para remaja juga perlu turut andil dalam program pengajaran TPQ karena apabilayang tua tua yang mengajar mereka hanya memahami metode yang mereka pahami tidak ada variasi sehingga mereka akan mudah bosan dengan seperti itu.

b.      Faktor cuaca yang sering berubah – ubah
Cuaca juga sangat berpengaruh apalagi ketika hujan santri banyak yang tidak berangkat karena takut sakit, terus rumahnya jauh, dll

Penyebab terjadinya kesulitan belajar[2]
-          Hasil belajar rendah, kelas dibawah rata-rata
-          Hasil yang diproleh tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan
-          Menunjukan sikap yang kurang wajar :suka menentang, tidak mau menyelesaikan tugas tugas.
-          Menunjukkan tingkah laku yng berlainan seprti : suka membolos, suka mengganggu, dll

C.     Upaya Penyelesaian Problematika Pendidikan Islam
Terdapat berbagai cara untuk menyelesaikan problematika pendidikan islam
a.       Memberi motivasi[3]
Supaya anak lebih semangat sebagai pendidik harus bisa memberikan motivasi kepada anak didiknya berupa :
o   Memberi angka
Sebagai symbol dalam kegiatan belajarnya.
o   Hadiah
Menjadikan motivasi sehingga bersemangat dalam belajar.
o   Kompetisi
Digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar
o   Ego – Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan.
o   Memberi Ulangan
Ulangan didini maksudnya membuat siswa untuk tetap rajin belajar.
o   Mengetahui Hasil
Motivasi akan mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar.Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka motivasi pada isswa tersebut masih ada dan akan terus meningkat.
o   Pujian
Bentuk penyemangat positif yangdigunakan dalam membangkitkan harga diri.
o   Hukuman
Diberikan secara tepat dan bijak  untuk menjadi alat motivasi dalam memahami prinsip pemberian Hukuman.
o   Hasrat Untuk Belajar
Artinya bahwa motivasi yang terdappat dalam diri kita untuk belajar sehingga hasilnya akan lebih baik.
o   Minat
Minat dapat muncul dengan cara membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
o   Tujuan yang diakui
Merupakan alat motivasi paling penting  karena dengan memahami tujuan yang harus dicapai dirasa sangat berguna dan menguntungkan , sehingga timbul gairah untuk terus belajar.
b.      Memahami Karakteristik siswa dalam belajar[4]
-          Cepat dalam belajar
Anak yang tergolong cepat dalam belajar pada umumnya dapat menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan. Anak yang memiliki kecerdasan diatas rata –rata termasuk anak yang jenius., Salah satu cara yang digunakan untuk membantu mereka dalam belajar yaitu dengan menempatkan di kelompok yang khusus  atau diberi tugas tambahan sebagai pengayaan baik vertical maupun horizontal.
-          Lambat dalam belajar
Lambat yang dimaksud disini yakni anak yang memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata yang mengakibatkan anak sering ketinggalan pelajaran. Anak yang memiliki tingkatan ini memerlukan perhatian khusus , bisa melalui menempatkan pada kelas khusus serta memberikan jam tambahan dalam pengajaran remedial.
-          Anak yang kreatif
Anak kreatif biasanya menunjukkan kreativitasnya dalam kegiatan tertentu. Misalnya : melukis, olahraga, kesenian,organisasi, dll. Mereka selalu ingin memecahkan persoalan – persoalan berani menanggung resiko sulit  sekalipun , mereka lebih suka bekerja sendiri dan percaya diri. Guru perlu memberi kesempatan yang seluas- luasnya kepda anak golongan ini sehingga bakat dan minatnya berkembang sesuai potensi yang dimiliki.
-          Anak yang berprestasi Kurang (Underachiever)
Anak yang termasuk golongan ini ialah anak yang memiliki intelegensi tergolong tinggi, tetapi prestasi belajar yang tergolong rendah (dibawah rata-rata) . Gejala berprestasi kurang ini merupakan salah satu  masalah dalam belajar karena dalam potensial mereka memiliki kemungkinan memperoleh prestasi yang tinggi . Anak yang termasuk golongan ini memerlukan perhatian sebaik baiknya dari para guru terutama guru kelas.
-          Anak yang gagal (drop out )
Anak yang drop out adalah mereka yang gagal dalam belajarnya. Yang disebabkan dari luar dirinya misalnya : faktor lingkungan masyarakat, dan keluarga yang kurang sesuai dengan anak.
c.       Perlunya bimbingan [5]
-          Penyelenggaraan bimbingan memerlukan kerahasiaan
-          Melakukan pendekatan terlebih dahulu Antara pembimbing dengan klien



Kesimpulan
Problematika Pendidikan Islam merupakan masalah yang terjadi di pendidikan islam. Terdapat beberapa permasalahan yang ada di dunia pendidikan  misalnya budaya mencontek,  pergaulan bebas, kurangnya minat siswa dalam membaca, serta banyak upaya yang dilakukan misalnya melakukan motivasi, bimbingan terhadap siswa supaya semangat.
Daftar Pustaka
-          Tim Revisi,2014,Pedoman penulisan skripsi, purwokerto : STAIN PRESS
-          Sardiman , 2001, Interaksi & motivasi belajar mengajar, Jakarta :Raja Grafindo Persada
-          Usman, Moh.Uzer, setiawati,lilis, 1993, Upaya optimalisasi kegiatan belajar Mengajar, Bandung : remaja Rosdakarya,
-          Slameto,1988, Bimbingan di sekolah, Jakarta : Bina Aksara
-          Soetjipto, Kosasi, Raflis,1998, Profesi Keguruan, Jakarta : Rineka Cipta
-          Basri, Hasan, 2014, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia



[1] Hasan Basri, 2014, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia hlm 149 - 178
-          [2]Soetjipto, Raflis Kosasi, 1998, Profesi Keguruan, Jakarta : Rineka Cipta hlm 66 -67

[3] Sardiman A,M, Interaksi  & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2001 hlm 90 - 93
[4]Moh.Uzer Usman,dkk Upaya optimalisasi kegiatan belajar Mengajar, Bandung , PT remaja Rosdakarya, 1993 hlm 10-12
[5] Slameto,Bimbingan di sekolah, Jakarta ,Bina Aksara, 1988 hlm 19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar